Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi, 1 Juta Pencari Kerja Serbu Jakarta Pasca-Lebaran

Kompas.com - 09/08/2013, 10:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Labor Institute Indonesia atau Institut Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan memprediksi satu juta pencari kerja akan masuk ke DKI Jakarta pasca-Lebaran tahun ini. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja tanpa keahlian (unskilled workers).

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, para pekerja ini datang bersama para pekerja yang pulang mudik dan kembali ke Jakarta. Diprediksi, sekitar 1 juta pekerja formal di sejumlah kawasan industri di DKI Jakarta yang mudik akan membawa sanak keluarga atau teman-temannya dari kampung halaman bersama dengan mereka pada saat arus balik.

"Para pekerja baru tersebut masuk ke Jakarta dikarenakan lapangan pekerjaan di daerah asal mereka berkurang atau sudah tidak ada lagi dikarenakan lahan banyak digunakan untuk pembukaan daerah pertambangan baru dan sarana perumahan, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain itu, Jakarta masih dianggap sebagai 'modernisasi' dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka," ungkap Koordinator Kampanye Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, seperti dilansir Tribunnews.

Apabila tidak dicegah, fenomena tersebut diperkirakan akan membuat masalah sosial, seperti menjamurnya tenaga kerja informal, pedagang kaki lima, dan peningkatan angka kriminalitas, serta pembukaan permukiman ilegal baru makin besar. Akibat selanjutnya, kondisi tata kota dan tata sosial di Jakarta makin parah.

"Kedatangan jutaan pekerja baru akan mengancam program kerja dari Jokowi-Ahok yang saat ini sedang menata sistem administrasi kependudukan dan penataan wilayah di DKI Jakarta," tambah Andy.

Oleh karena itu, Labor Institute Indonesia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera melakukan operasi kependudukan pasca-Lebaran secara serentak. Pemprov juga diminta melakukan pengawasan di setiap terminal atau pintu masuk Provinsi DKI Jakarta ketika arus balik berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com