Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Malam Pasar Minggu Masih Gunakan Badan Jalan

Kompas.com - 13/08/2013, 16:30 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Minggu, yang berdagang di malam hari, kembali berdagang di area Jalan Raya Ragunan. Hal itu dikeluhkan oleh para pedagang yang merasa telah menaati peraturan dan menempati lokasi binaan di depan Terminal Pasar Minggu.

"Kemarin jam 01.00 pagi pedagang sayur malam keluar jalan raya depan lagi. Pedagang yang sudah menaati berdagang di terminal kasian lah, mereka enggak terima," ujar Winarni, pedagang sayur yang biasa memborong sayur dari pedagang malam, Selasa (13/8/2013).

Winarni mengatakan, jumlah pedagang sayur malam hari lebih banyak dari pedagang pagi. Dengan keberadaan pedagang malam di badan jalan, pedagang yang menempati lokasi binaan tidak dapat memperoleh keuntungan maksimal.

Beberapa pedagang di tempat itu mengatakan, pedagang malam itu berani berjualan di jalan raya karena ada oknum Satuan Polisi Pamong Praja yang menerima pungutan dari mereka. Pungutan dilakukan agar pedagang boleh berjualan kembali di badan Jalan Raya Ragunan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan Sulistiarto menanggapi serius hal ini. "Saya minta nama mereka jika memang itu terjadi, akan saya langsung proses," ujar Sulistiarto saat ditemui saat penataan Pasar Minggu, Selasa siang.

Para pedagang meminta penertiban berjalan semestinya. Para pedagang yang sudah masuk ke area lokbin berharap semua pedagang tidak ada yang keluar dari area lokbin maupun terminal bagi pedagang malam.

"Semoga saja pedagang enggak ada yang keluar lagi. Kalau kayak gini kan pembeli juga dikit-dikit sudah mau masuk ke lokbin," ujar Dwihartini, pedagang bawang kupas.

Pedagang sayur di Pasar Minggu berjualan berdasarkan tiga pembagian waktu. Pedagang pagi berdagang mulai pukul 03.00 hingga 18.00. Pedagang sore berjualan mulai pukul 18.00-23.00. Waktu sisanya digunakan oleh pedagang malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com