Gubernur DKI Joko Widodo menjelaskan, revitalisasi itu telah masuk tahap detail engineering design (DED). Rencananya, tahap lelang konstruksi proyek akan masuk pada awal tahun. Selanjutnya adalah groundbreaking dan diperkirakan akan rampung dua tahun lagi, yakni pada 2016.
"Konsepnya masuk ke terminal tuh kayak masuk hotel bintang lima," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Senin (9/9/2013).
Jokowi mengatakan, proyek yang perencanaannya dimulai sejak tahun 2011 tersebut awalnya telah memiliki desain bangunan terminal, dengan gaya modern. Jokowi pun memberi sentuhan kolonial pada eksterior bangunan terminal. Adapun interiornya campuran modern dan gaya khas Betawi.
"Yang modern itu cepat ganti-ganti terus. Dikit-dikit mediterania, nanti ganti lagi. Kalau arsitek kolonial itu kan tidak, lebih abadi," lanjut Jokowi.
Tiga konsep terminal
Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono menjelaskan, pihaknya menyiapkan tiga konsep terminal yang akan direvitalisasi. Pertama, mezanine concept, yakni pergerakan orang atau penumpang di lantai terpisah dan tak ada area persilangandengan angkutan umum.
Konsep ini akan diterapkan di terminal tipe A, terminal yang melayani antarkota antarprovinsi, yakni Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung, Terminal Rawamangun di Jakarta Timur, dan Terminal Kalideres di Jakarta Barat. Kedua, pedestrian crossing concept, yakni pergerakan orang atau penumpang berada di satu level atau sebidang dengan angkutan umum dan jalur pergerakan penumpang menggunakan zebra cross.
Konsep ini akan diterapkan di terminal tipe B, terminal yang melayani rute dalam kota, yakni Terminal Muara Angke dan Terminal Tanjung Priok di Jakarta Utara; Terminal Ragunan dan Terminal Pasar Minggu di Jakarta Selatan; Terminal Kota; Terminal Tanah Merdeka di Jakarta Barat; dan Terminal Klender di Jakarta Timur.
Ketiga, combination concept, yakni kombinasi antara mezanine concept dan pedestrian crossing concept dalam satu terminal. Konsep ini diterapkan di Terminal Manggarai dan Terminal Lebak Bulus di Jakarta Selatan; Terminal Grogol di Jakarta Barat; Terminal Pinang Ranti dan Terminal Kampung Melayu di Jakarta Timur; dan Terminal Senen di Jakarta Pusat.
"Semuanya ada flow penumpang dan flow angkutannya. Ada terminal kedatangan, ada terminal keberangkatan. Terarah dan teratur. Penumpang yang melanggar flow itu ditangkap," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.