"Kalau tak ada airbag, sudah 'selesai' itu," tutur Kepala Unit Laka Polres Jakarta Timur AKP Agung B Leksono di Mapolres Jakarta Timur, Senin (9/9/2013).
Agung mengungkapkan, sabuk pengaman dan airbag dari mobil bermesin 2.000 cc yang dikemudikan Dul berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, saat benturan terjadi, sabuk pengaman langsung mengencang dan menyelamatkan Dul dalam mobil yang rusak berat itu.
"Waktu evakuasi lumayan susah karena Dul dan temannya kan tersangkut di mobil," ucapnya.
Ketika terlanting melewati pembatas jalan (rail guard), kecepatan mobil Dul diperkirakan mencapai 105,8 km per jam. Begitu terhenti, spidometer mobil menunjukkan angka 82 km per jam.
"Ketinggian rail guard hanya setengah meter. Kambing saja bisa lompat, apalagi mobil kecepatan tinggi 2.000 cc," urai AKP Agung.
"Diperkirakan kecepatannya lebih dari 80 km per jam, kencang juga, apalagi isinya full. Harusnya isinya sembilan orang, tapi diisi 13 orang," kata AKP Agung.
Meski demikian, saat tim gabungan yang menyelidiki jejak ban di aspal dari mobil Dul, kemarin, belum dapat menyimpulkan apa pun, termasuk kecepatan mobil yang dikendarai Dul. Menurut Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, jejak ban diduga dari mobil Dul yang sempat nge-drift sebelum menabrak pembatas tol.
"Di TKP itu kan ada satu jejak roda. Makanya, kami nggak bisa berbicara karena tim, saksi ahli, ini lagi bekerja. Mengapa hanya ada (jejak) satu roda, apa itu jejak roda kiri atau kanan, kami nggak tahu. Mengenai berapa kecepatannya, kami juga belum tahu. Kami nggak bisa berasumsi karena proses kasus masih berjalan," ujarnya.
Secara kasat mata, menurut AKBP Hindarsono, ban mobil Lancer tampak tipis. Tipisnya ban itu justru diduga sebagai pemicu awal kecelakaan. Meski begitu, petugas belum bisa mengambil kesimpulan apa pun dan lebih menunggu hasil kerja saksi ahli dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.