Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Sekadar Mengecek Rekening, Warga Pulau Seribu Harus Seberangi Lautan

Kompas.com - 21/09/2013, 18:06 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepulauan Seribu adalah bagian dari Ibu Kota Jakarta yang serba gemerlap. Tapi, jangan bayangkan wilayah administratif itu segemerlap Jakarta. Untuk sekadar mengecek rekening, warga di sana harus menyeberang laut. Sebabnya, di sana hanya ada tiga buah anjungan tunai mandiri (ATM). Itu pun hanya ATM Bank DKI. Hanya Bank DKI yang memiliki kantor cabang di sana.

Diding (45), seorang warga Pulau Tidung yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/9/2013), menuturkan, tiga ATM Bank DKI berada di Pulai Tidung, Pramuka, dan Kelapa. Hal ini menyulitkan warga Pulau Seribu yang tidak menggunakan jasa Bank DKI dalam urusan perbankan seperti dirinya. Diding adalah nasabah BCA.

Seminggu sekali ia terpaksa menyeberang lautan ke Muara Angke adan Muara Karang untuk mengecek tabungan, menabung, mengambil uang, atau mengurus transaksi bisnisnya sebagai pengusaha tambak. Pulang pergi Diding harus merogoh saku sebesar Rp 300 ribu hanya untuk biaya transportasi.

Artinya, hanya untuk urusan perbankan ia harus mengeluarkan uang Rp 1,2 juta sebulan. Kadang untuk menghemat biaya, Diding menumpang kapal nelayan yang hendak berlayar ke Muara Karang atau Muara Angke. 

"Berat juga tiap bulan harus ngeluarin uang untuk cek ke bank. Saya bingung kenapa tak ada bank lain di sini," kata dia.  

Diding bercerita, warga yang butuh mengambil uang ke ATM kerap menitipkan kartu serta pin ke warga yang hendak ke daratan Jakarta. Warga Pulau Seribu tidak punya pilihan lain selain mengandalkan kepercayaan kepada teman atau tetangga. 

Urusan perbankan tidak hanya menyulitkan warga setempat. Para wisatawan yang berkunjung ke sana pun harus pusing dengan masalah ini. Gita (20), karyawan jasa travel di Kepulauan Seribu, menuturkan, para wisataan kerap mengeluh jika mereka kehabisan uang. Tidak ada ATM. Tidak ada kantor bank. Kalaupun menggunakan ATM Bank DKI, isinya sering habis.

"Pernah wisatawan mau ambil uang tunai, ternyata ATM-nya sedang kosong," ujar Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com