Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Dokter Asing, Lima Dokter RSU Tangsel Dipecat

Kompas.com - 25/09/2013, 07:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lima dokter tenaga kerja kontrak dipecat dari RS Umum Tangerang Selatan seusai aksi menolak keberadaan dokter asing. Dalam aksi itu, mereka juga mendesak pergantian Direktur RSU Tangsel karena tidak berlatar belakang pendidikan medis.

Alasan pemecatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Tangsel ialah karena kelima dokter itu dinilai melanggar kontrak dengan meninggalkan tugas.

"Ada lima dokter tenaga kerja kontrak yang sejak rumah sakit ini berdiri mengabdikan diri dipecat. Mereka dinilai melakukan tindakan indisipliner, padahal tidak. Sebelum aksi, mereka menjalankan tugas terlebih dahulu," kata Ketua Komite Medis RSU Tangsel Daniel Richard, Selasa (24/9/2013).

Sementara itu, sebanyak 18 dokter pegawai negeri sipil di RSU Tangsel mendapatkan surat peringatan (SP) 1 dan SP-2. "Kami kemarin yang ikut audiensi ke DPRD Tangsel mendapat SP-1 dan langsung SP-2 dalam sehari," ujar Daniel.

Sebelumnya, dokter-dokter di RSU Tangsel berunjuk rasa menolak dokter asing asal Malaysia. Mereka juga mengeluhkan buruknya pengelolaan rumah sakit. Unjuk rasa dilakukan dua kali, yakni pada Jumat pekan lalu dan Senin kemarin.

Menurut Daniel, pemecatan kelima dokter itu menyalahi aturan dan mereka sudah meminta bantuan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Ada perwakilan dari IDI yang datang ke RSU. Pemecatan itu tidak sesuai aturan dan pemberian SP juga tidak sesuai dengan peraturan," kata Daniel.

Pihak Dinas Kesehatan beralasan, keberadaan dokter asal Malaysia itu hanya menularkan ilmu kepada para dokter yang ada di RSU Tangsel. Sementara para dokter yang menolak keberadaan dokter tersebut melihat kenyataannya bahwa dokter itu tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga ikut berpraktik. Mereka juga menganggap kedatangan dokter asal Malaysia itu sia-sia karena tidak membawa ilmu baru.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Dadang Epid mengatakan, pemutusan kontrak kerja dilakukan karena kelima dokter dinilai melanggar kontrak kerja yang sudah mereka tanda tangani.

"Jumlah dokter yang diputus kontraknya ada lima. Jadi, bukan dipecat. Mereka meninggalkan tugas dengan alasan yang tidak masuk akal, bukan dengan alasan seperti sakit, misalnya," kata dia. (RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com