Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JLNT Antasari-Blok M Gagal Urai Kemacetan

Kompas.com - 09/10/2013, 09:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pangeran Antasari - Blok M sudah dioperasikan sejak pertengahan Januari 2013. Namun, kemacetan di kawasan itu tak juga terurai.

Kemacetan di ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kebayoran Baru dengan kawasan Cilandak itu bisa mencapai beberapa kilometer. Terutama pada saat pagi dan sore hari.

Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Antasari sudah terlihat di putaran arah kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Di titik itu, kendaraan yang bergerak dari utara, yakni Jalan Raya Prapanca dan Jalan Wijaya menuju selatan, yakni Jalan Raya Antasari dan Jalan Brawijaya, bertumpuk di putaran arah sekaligus persimpangan jalan menuju kawasan Jalan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kemacetan di kedua jalur dan arah di titik nol Jalan Raya Antasari ini dikarenakan tingginya volume kendaraan bermotor. Tidak hanya itu, kemacetan juga dipicu oleh banyaknya lampu pengatur lalu lintas di ruas Jalan Prapanca dan ruas Jalan Wijaya 1.

Akibat tersendat di dua titik lampu merah, antrean kendaraan mengular ke semua ruas jalan hingga sepanjang dua atau tiga kilometer.

Andry (32), salah seorang pengguna jalan yang terjebak macet di Jalan Raya Antasari mengeluhkan kondisi yang terjadi pada pagi dan sore hari.

"Saya selalu lewat Jalan Panglima Polim untuk sampai ke kantor saya. Macetnya luar biasa. Pulang pergi kondisinya sama saja," ungkap Andry yang tinggal di Depok.

Andry mengatakan, keberadaan JLNT Pangeran Antasari - Blok M, ternyata tidak cukup membantu memecahkan masalah kemacetan di kawasan ini. "Padahal ude ada jalan layang, tapi tetap saja banyak pengendara mobil yang lewat jalan arteri," ungkap Andry.

Warga lainnya, Muladi (40), menambahkan, titik kemacetan di ruang Jalan Raya Antasari ke arah selatan atau menuju Cilandak dan Kemang, berada di persimpangan Jalan Abdul Majid, Cipete Utara, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Harus diakui, banyak juga pengendara kendaraan sepeda motor yang berhenti dan menunggu lampu lalu lintas jauh di depan garis yang sudah ditentukan," tuturnya.

Tapi, kata dia, hal itu karena kondisi Jalan Abdul Majid dari arah Cipete Selatan yang miring dan sedikit curam. Sehingga, banyak pengendara sepeda motor yang lebih memilih untuk berhenti di bagian teratas jalan yang kondisinya landai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com