Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Tawuran, Jokowi Murahkan Biaya GOR

Kompas.com - 09/10/2013, 20:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo menilai maraknya kekerasan pelajar di Jakarta disebabkan tidak tersalurkannya energi para pelajar itu. Ia pun berniat akan membuat akses masuk gelanggang olahraga, tempat menyalurkan energi pelajar, lebih murah dari yang sebelumnya.

"Banyak GOR yang sewanya mahal sekali, jadinya tempat melampiaskan energi positifnya hilang. Yang terjadi apa? Ya tawuran itu," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta pada Rabu (9/10/2013).

Namun, di sisi lain, Jokowi mengaku tidak mungkin menggratiskan akses ke GOR. Sebab, biaya operasional GOR sehari-harinya cukup mahal, mulai dari kebersihan, gaji petugas pengawas, belum lagi perawatan fasilitas olahraga, dan lain-lain.

Ia mengaku hanya mungkin membuat akses menjadi lebih murah dari sebelumnya. "Pokoknya semurah mungkin, karena diberikan gratis kepada penyewa enggak bisa. Biayanya cukup mahal," ujarnya.

Tak hanya itu, pembuatan ruang terbuka hijau yang juga dapat digunakan sebagai ruang aktivitas warga, kata Jokowi, dapat menjadi tempat penyaluran energi positif para pemuda.

Dia pun tinggal menunggu efek positif dari penataan sejumlah taman, misalnya seperti di Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio bagi para remaja di DKI Jakarta.

Sebagaimana diketahui, data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebutkan, sepanjang bulan Januari 2013 hingga awal April 2013, tercatat terjadi 127 kekerasan seksual pada anak-anak di Jabodetabek.

Dari jumlah itu, Jakarta Timur menduduki peringkat pertama dengan 67 kasus masuk Komnas PA, yang berarti terdapat 22 laporan per bulannya. Berkaca dari tahun 2012, jumlah laporan itu meningkat drastis.

Sepanjang 2012, tercatat terjadi 29.637 kasus kekerasan anak di wilayah Jabodetabek. Dari angka tersebut, DKI Jakarta menjadi yang tertinggi yakni 663 kasus, dan 190 kasus di antaranya terjadi di Jakarta Timur atau rata-rata 15 hingga 16 kasus per bulannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com