Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari, 3.600 Kendaraan Terobos "Busway"

Kompas.com - 21/10/2013, 08:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perilaku pengguna kendaraan bermotor untuk tertib berlalu lintas masih jauh dari yang diharapkan. Bayangkan saja, dalam sehari, tercatat 3.600 kendaraan menerobos jalur transjakarta.

Berbagai upaya sudah dilakukan pihak Unit Pengelola Transjakarta (UPT) untuk menindak para pengendara yang melakukan pelanggaran tersebut. Namun kenyataannya, kesadaran masyarakat berdisiplin di jalan masih belum tumbuh.

Manajer Koordinasi Pengendalian UPT Prasetia Budi mengatakan, dari 12 koridor transjakarta yang beroperasi, busway Koridor VI paling rawan diterobos kendaraan. Di koridor jurusan Dukuh Atas 2-Pasar Minggu itu per harinya ada 300 kendaraan yang melintas di jalus khusus angkutan massal tersebut. Jumlah itu paling banyak terjadi pada saat jam berangkat dan pulang kerja.

"Per jamnya bisa mencapai 50 pelanggaran," kata Prasetia Budi ditemui di kantornya, Sabtu (19/10/2013).

Karena itu, lanjut Prasetia, jika per hari di setiap koridor lebih kurang terdapat 300 pelanggar, maka di 12 koridor sebanyak 3.600 pelanggar per hari.

"Petugas patroli jalur kami hampir setiap hari menerima tindakan arogan dari pengendara. Bahkan, mereka pernah mengintimidasi petugas kami dari mulai meludah sampai memukul. Malah ada juga yang sengaja duduk di atas motornya, sambil menunggu bus transjakarta datang dan portal dibuka," paparnya.

Pelanggaran didominasi oleh pengendara sepeda motor yang jumlahnya mencapai 70 persen. Para pengguna kendaraan roda dua yang melanggar itu kebanyakan berasal dari pinggiran Jakarta, salah satunya Depok.

Untuk itu, dalam setahun ini, pihak Transjakarta setiap minggu memberikan penyegaran pelatihan kepada seluruh petugas patroli jalur 445 orang.

"Kami berikan mereka penyegaran pelatihan dengan materi, gerakan dasar lalu lintas, bela diri dasar, dan pemahaman tentang bagaimana bersikap santun kepada para pengendara yang menerobos jalur," kata Pras.

Petugas patroli jalur bertugas menjaga portal, mulut terminal, perempatan rawan, dan putaran rawan. Namun, mereka adalah petugas di lapangan  yang paling riskan berbenturan dengan penerobos jalur.

"Kami telah berikan pelatihan agar mereka selalu bertahan terhadap apa pun yang dilakukan pengendara. Hindari benturan fisik. Cuma foto saja kendaraan pelanggar, lalu laporkan agar bisa diproses hukum," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com