Karena pihak sekolah tak melakukan tindakan apapun, IS akhirnya menyetujui keputusan anaknya tidak masuk sekolah lagi. Menurut dia, keselamatan bagi anaknya jauh lebih penting.
”Saya sih masih tetap berharap agar AS bisa sekolah lagi agar bisa mengikuti UN,” katanya.
IS berencana akan segera melaporkan perlakuan yang dialami anaknya itu ke kepolisian. ”Saya belum lapor karena saya belum tahu jalurnya. Namun, saya tetap akan melaporkannya ke polisi,” katanya.
Kemarin, saat hal ini diverifikasi, semua guru di SD Negeri 06 Kelapa Dua Wetan menolak memberi penjelasan. Tialam, wali kelas VI yang juga guru wali kelas AS, dengan nada tinggi menuduh wartawan yang hanya mencari masalah.
”Ini maunya apa, sih? Amit-amit, deh,” ucap Tialam.
Tialam pun berkali-kali berteriak bahwa kedatangan wartawan malah mengganggu proses belajar-mengajar.
(MDN)