Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Mobil Dubes Tak Bisa Ditilang, Biar Malu Saja...

Kompas.com - 26/11/2013, 13:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tindakan tegas pada penerobos busway mendapat aspirasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hal ini termasuk teguran kepada pengendara mobil Kedubes Sudan yang masuk jalur transjakarta.

"Kalau mobil dubes kan enggak bisa ditilang. Setidaknya mereka ada hukuman malunya karena di berita ditulis pelanggarnya Dubes dari Sudan, dan lama-lama dia malu," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Perlengkapan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan diplomatik sebuah negara bersifat kebal hukum. Mereka (para staf diplomatik) tidak memiliki kewajiban mematuhi peraturan di negara ini. Apabila yang dilakukan oleh staf diplomatik itu sampai pada pelanggaran berat, barulah akan di-persona non-grata-kan.

Melalui peraturan sterilisasi jalur transjakarta, Basuki mengatakan bahwa hukuman malu merupakan hukuman yang paling memberikan efek jera bagi para pejabat dan dubes. Sementara itu, dalam pelaksanaan sterilisasi jalur transjakarta, ia melihat masih banyak yang nekat menerobos jalur.

"Sekarang kalau lihat polisi, sudah pada mulai ngangkat motor. Separator jalur transjakarta sebagian akan ditinggikan," kata Basuki.

Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya pun telah bersepakat untuk membuat website, tempat warga dapat mengunggah foto pelanggar lalu lintas, termasuk para penerobos jalur transjakarta. Para pengunggah foto itu akan diberikan hadiah dan yang terpotret menerobos jalur transjakarta akan ditindak untuk ditilang.

Apabila penerobos jalur transjakarta tidak memiliki kelengkapan surat, seperti SIM ataupun STNK, maka pengendara itu akan dikenakan denda hingga Rp 1,5 juta. Angka ini terbagi untuk sanksi pengemudi yang tidak memiliki surat lengkap sebesar Rp 1 juta ditambah denda menerobos jalur transjakarta Rp 500.000.

Mobil Lexus Kedubes Sudan bernomor polisi CD 110 01 tertangkap petugas melintas di jalur transjakarta Koridor XI, tepat di Jalan Raya Bekasi, depan Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com