Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kereta Layang, Proyek Jalan Layang dan Bawah Tanah Dibatalkan

Kompas.com - 02/12/2013, 17:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sepuluh terowongan dan jalan layang di perlintasan sebidang kereta api batal dilakukan. Rencana itu tidak disetujui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Seharusnya tahun depan (2014) sudah mulai, tetapi Bappenas dan PT KAI sudah punya rencana lain rupanya," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/12/2013) siang.

Pemerintah Provinsi Jakarta merencanakan pembangunan tujuh jalan layang (fly over) dan tiga terowongan (underpass) di perlintasan sebidang rel kereta api di DKI Jakarta. Manggas menyebutkan, pembatalan itu terjadi karena pemerintah pusat tengah berencana membangun kereta layang (loopline).

"Tahun depan kan pemerintah pusat mau bangun loopline, maka jalan layang dan underpass dievaluasi lagi sama mereka," ujarnya.

Dari 10 rencana pembangunan tersebut, hanya satu konstruksi yang memungkinkan untuk dilanjutkan, yakni di Permata Hijau, Jakarta Barat, karena tidak dilewati oleh rangkaian kereta layang milik pemerintah pusat.

Pemerintah pusat melalui PT KAI akan mulai membangun jalur kereta layang di Jakarta. Akan terdapat dua jalur kereta layang, yakni lintas timur serta lintas barat. Proyek tersebut ditargetkan selesai lima tahun setelah 2014. Lintas timur sepanjang 10 kilometer dengan rute Kampung Bandan-Rajawali-Kemayoran-Senen-Kramat-Pondok Jati. Adapun lintas barat memiliki total panjang 17 km dengan rute, yaitu Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' Hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" Hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com