JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sepuluh terowongan dan jalan layang di perlintasan sebidang kereta api batal dilakukan. Rencana itu tidak disetujui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Seharusnya tahun depan (2014) sudah mulai, tetapi Bappenas dan PT KAI sudah punya rencana lain rupanya," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/12/2013) siang.
Pemerintah Provinsi Jakarta merencanakan pembangunan tujuh jalan layang (fly over) dan tiga terowongan (underpass) di perlintasan sebidang rel kereta api di DKI Jakarta. Manggas menyebutkan, pembatalan itu terjadi karena pemerintah pusat tengah berencana membangun kereta layang (loopline).
"Tahun depan kan pemerintah pusat mau bangun loopline, maka jalan layang dan underpass dievaluasi lagi sama mereka," ujarnya.
Dari 10 rencana pembangunan tersebut, hanya satu konstruksi yang memungkinkan untuk dilanjutkan, yakni di Permata Hijau, Jakarta Barat, karena tidak dilewati oleh rangkaian kereta layang milik pemerintah pusat.
Pemerintah pusat melalui PT KAI akan mulai membangun jalur kereta layang di Jakarta. Akan terdapat dua jalur kereta layang, yakni lintas timur serta lintas barat. Proyek tersebut ditargetkan selesai lima tahun setelah 2014. Lintas timur sepanjang 10 kilometer dengan rute Kampung Bandan-Rajawali-Kemayoran-Senen-Kramat-Pondok Jati. Adapun lintas barat memiliki total panjang 17 km dengan rute, yaitu Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.