Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Pertimbangkan Tenaga Nuklir untuk Pasokan Listrik

Kompas.com - 08/12/2013, 08:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan listrik di ibu kota terus meningkat hingga mencapai 6.500 megawatt (MW). Sementara itu, selama ini Jakarta hanya disuplai oleh lima pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan satu pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) di Unit Pembangkitan Muara Karang dengan total kapasitas 1.600 MW, dan dari PLTU Tanjung Priok.

Untuk memenuhi pasokan listrik, Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta, Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, tahun depan DKI akan melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk membangun tambahan pembangkit listrik. Tak menutup kemungkinan, Pemprov DKI akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dapat memenuhi kapasitas hingga 2.000 MW.

"Kenapa harus takut untuk mencoba tenaga nuklir? Studi kelayakannya akan kita coba dulu dan kemudian dipaparkan ke gubernur serta wagub untuk diputuskan," kata Andi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (7/12/2013).

Uji kelayakan itu akan dilaksanakan mulai dari kajian jenis, lokasi, manfaat, dampak hingga keamanan. Uji kelayakan itu untuk dapat memperoleh hasil terkait kesiapan DKI dalam menggunakan PLTN. Dari segi pembiayaan, menurut Andi, PLTN dianggap lebih murah baik dari operasional hingga perawatannya. Rencananya, PLTN itu akan dibangun di Marunda.

"Kalau tunggu siap, enggak ada yang siap. Karena masyarakat kita banyak omong semua, seperti ahli pakar, cuma jago ngomong, no action," ujar Andi.

Untuk merealisasikan program itu, Dinas Energi dan Perindustrian DKI juga telah mendiskusikan lebih lanjut bersama dengan PT PLN. PLN pun mengapresiasi kerja sama tersebut. Dalam keadaan normal, pembangkit listrik (PL) tersebut diambil PLN. Namun dalam keadaan emergensi (darurat), ketika sistem pembangkit Jawa-Bali mati atau tidak berfungsi, dapat dialihkan ke DKI untuk mengoptimalkan fungsi MRT, monorel, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com