Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Petakan Titik Rawan Jalur Pelintasan Kereta

Kompas.com - 12/12/2013, 19:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia berencana akan memetakan sejumlah titik jalur pelintasan kereta yang dianggap rawan. Hal tersebut dilakukan menyusul terjadinya kecelakaan maut yang melibatkan kereta rel listrik dan truk tangki di Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar, Polri selama ini telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia dalam mengamankan jalur pelintasan kereta. Jika diperlukan, Polri siap untuk menempatkan anggotanya untuk membantu penjagaan palang pintu kereta api.

"Sangat dimungkinkan. Kita akan mencari titik rawan yang nantinya itu akan dijaga oleh anggota kita," kata Boy di Mabes Polri, Kamis (12/12/2013).

Selain itu, petugas juga dapat turut mencegah aksi kejahatan yang dilakukan masyarakat seperti pencurian bantalan rel. Boy menambahkan, selama ini tak jarang masyarakat mengabaikan keselamatannya sendiri dengan cara menerobos jalur pelintasan kereta api meski tanda kereta akan lewat telah berbunyi. Ia pun mengingatkan masyarakat dapat lebih bersabar ketika berada di depan palang pelintasan hingga menunggu kereta lewat.

"Kita dihadapkan pada kondisi yang tidak bisa ditawar-tawar. Untuk itu, masyarakat tentu harus lebih mengedepankan kesabaran dalam berlalu lintas," ujarnya.

Seperti diberitakan, truk Pertamina bernomor polisi B 9265 SHE berisi 24.000 BBM bertabrakan dengan kereta rel listrik (KRL) tujuan Serpong-Tanah Abang di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin lalu. Akibat kejadian ini, satu gerbong depan KRL terbakar. Sementara itu, tujuh nyawa melayang dalam kecelakaan tersebut.

Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan, apakah palang pintu tersebut sudah tertutup ketika truk melintas, ataukah truk sudah melintas baru palang tertutup. Polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, baik dari warga maupun dari penjaga pintu pelintasan kereta. Namun, sampai saat ini, keterangan dari sopir dan kernet truk belum berhasil diperoleh lantaran keduanya masih menjalani perawatan intensif akibat mengalami luka yang cukup serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com