Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritis, Korban Kecelakaan KRL di Bintaro Butuh Banyak Darah

Kompas.com - 23/12/2013, 15:13 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Arina Meilanda (21), salah seorang korban kecelakaan kereta di pelintasan Pondok Betung, dalam kondisi kritis di RS Pusat Pertamina. Arina membutuhkan transfusi darah.

Arina dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSPP karena mengalami luka bakar yang serius. Menurut Kepala Manajemen Rumah Sakit Pusat Pertamina Dr Indra, Arini membutuhkan banyak donor darah golongan A.

"Kritis maksudnya, kondisi pasien (Arina) sadar, tetapi masih belum stabil, karena memang butuh cepat transfusi darah dalam jumlah yang banyak," ujar Indra saat ditemui Kompas.com, di RSPP, Jakarta, Senin (23/12/2013).

Menurutnya, Arina mengalami luka bakar yang mengenai fungsi darah. Kondisi tersebut yang menjadikan pasien butuh transfusi darah karena hemoglobinnya rendah.

"Kalau orang normal kan hemoglobinnya 13, kalau dia rendah sekali. Pasien mengalami komplikasi dari luka bakar dan sempat mengenai organ tubuhnya. Saat ini kena fungsi darahnya," katanya.

Mengenai stok darah, Indra mengatakan, RSPP selalu mengandalkan tempat penyimpanan darah di RSPP. Meski demikian, tak menutup kemungkinan jika golongan darah pasien tidak tersedia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

Indra mengatakan, RSPP terus memberikan pelayanan terbaik untuk pasiennya, termasuk memberikan obat-obat terbaik. Dia juga mengapresiasi PT KAI yang meminta masyarakat membantu kesembuhan Arina.

"Di sini ada bank darahnya, tetapi kalau masyarakat ingin mendonorkan darah silakan saja, asalkan sesuai dengan prosedur PMI," imbuh Indra.

Saat ini, korban luka berat yang masih dirawat di RSPP berjumlah enam orang. Mereka adalah Saodah (40), Aslinda (32), Ucu (28), Mujiono (44), Arina (21), dan Farila. Satu korban luka bakar dirawat di ICU dan lima korban lainnya berada di ruang perawatan luka bakar RSPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com