"CCTV sudah dicek dan tidak berfungsi sejak bulan agustus lalu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/12/2013).
Rikwanto menuturkan, dari proses penyelidikan, aparat kepolisian tengah memeriksa tiga orang saksi terkait penembakan halte di Raden Inten. Kata Rikwanto, polisi terus menyelidiki motif pengemudi misterius tersebut.
"Olah TKP sudah selesai, namun belum ditemukan benda seperti proyektil. Kami juga terus menelusuri kejadian-kejadian penembakan halte, apakah sama atau tidak," ucap Rikwanto.
Lanjut Rikwanto, nantinya pemasangan CCTV tidak hanya berpusat pada penumpang yang berada di halte transjakarta. Namun, kata Rikwanto, CCTV harus dipasang di sekitar area halte.
"Pemasangan CCTV bukan hanya untuk penumpang, tetapi di sekitar halte, untuk memudahkan pengungkapan kasus-kasus yang terjadi di halte Transjakarta" ucap Rikwanto.
Ia menambahkan, aparat kepolisian segera mengungkap kasus yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Mudah-mudahan penyidik bisa mendalami dan mengetahui pelakunya," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Halte Tranjakarta Raden Inten menjadi sasaran penembakkan oleh pengemudi misterius pada Selasa (26/12/2013) pukul 21.45 WIB.
Lokasi penembakan berada di bagian bawah yang merupakan tempat menunggu penumpang Transjakarta. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena kondisi halte saat itu sepi. Hanya ada ada petugas yang akan bersiap menutup jam pengoperasian halte tersebut.