Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal AKAP Lebak Bulus Tidak Mungkin Digabung ke Dalam Kota

Kompas.com - 11/01/2014, 13:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menolak usul penggabungan terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Lebak Bulus dengan terminal dalam kota.

Ia akan tetap memindahkannya ke tiga terminal, yakni Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres. "Tidak mungkin digabung. Tempatnya tidak cukup," ujar Pristono saat dikonfirmasi Kompas.com pada Sabtu (11/1/2014) pagi.

Kepala Terminal Lebak Bulus Adjmain menjelaskan hal yang sama. Menurut dia, terminal angkutan dalam kota di Lebak Bulus hanya memiliki dua lajur, yakni lajur keluar dan lajur masuk. Sementara itu, aktivitas bus AKAP paling tidak membutuhkan 8 hingga 10 lajur. "Jadi, mana mungkin digabung jadi satu," tampiknya.

Cepat atau lambat pihaknya akan menutup permanen terminal bus AKAP tersebut. Protes penghuni terminal terhadap rencana penutupan, lanjut Adjmain, sudah tidak terjadi lagi.

Kini, pihaknya berfokus pada sosialisasi kepada penghuni terminal supaya terminal tersebut dikosongkan untuk pembangunan dipo MRT. Meski diakui Adjmain masih ada satu dua pihak yang "ngeyel" tidak mau menuruti sosialisasi tersebut, pihaknya tidak mau tahu akan hal itu. Jika sosialisasi telah cukup dilakukan, terminal akan ditutup.

"Terus kita lakukan sosialisasi. Spanduk, surat edaran, lisan. Tapi kalau masih ngeyel, ya mau gimana lagi. Tidak bisa lagi," lanjutnya.

Seperti diketahui, penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus demi pembangunan dipo mass rapid transit (MRT) mendapatkan penolakan dari sejumlah pihak. Sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2014 lalu, sejumlah penghuni terminal berunjuk rasa menuntut penundaan penutupan terminal hingga setelah hari raya Idul Fitri.

Mereka berhasil. Pemprov DKI Jakarta mengakui bahwa sosialisasi yang dilaksanakan jauh dari yang diharapkan. Oleh sebab itu, penutupan ditunda.

Merujuk pada timeline proyek PT MRT Jakarta, batas penutupan terminal, 15 Januari 2014. Belakangan, tuntutan mereka berubah. Para penghuni terminal meminta Pemprov DKI menggabungkan terminal bus AKAP dengan terminal angkutan dalam kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com