Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Matraman Raya karena Belum Ada Lahan Pembuangan

Kompas.com - 11/02/2014, 21:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di sekitar Halte Transjakarta Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, terpaksa membuang sampah di ruas Jalan Matraman Raya. Belum ada lahan kosong untuk lokasi pembuangan sampah sementara (LPS) resmi sebagai tempat menampung sampah-sampah rumah tangga dari warga sekitar.

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur Apul Silalahi mengatakan, penentuan lokasi pengumpulan sampah di ruas jalan tersebut berdasarkan kesepakatan RT dan RW yang berkoordinasi dengan aparat Kelurahan Kampung Melayu. "Itu memang satu kelurahan buangnya ke situ dikarenakan memang tidak adanya tanah yang kosong di Kelurahan Kampung Melayu," kata Apul kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2014) malam.

Menurut Apul, fungsi Sudin Kebersihan hanya mengangkut sampah yang ada dari tiap LPS yang tersedia. Berdasarkan koordinasi Sudin Kebersihan dan kelurahan setempat, ternyata daerah itu memang padat dan tidak ada lahan untuk LPS. Oleh karena itu, disepakatilah penggunaan ruas jalan itu sebagai transit pengangkutan sampah.

Apul mengatakan, yang berwenang mencari lahan untuk LPS adalah RT dan RW setempat. Apabila sudah mendapatkan lokasi pembuangan sementara, Sudin Kebersihan Jaktim tinggal mengajukan anggaran untuk pembelian lahan bagi LPS. Sampai dengan saat ini, kata Apul, belum ada lahan yang dapat dijadikan LPS di lokasi yang dekat dengan jalur rel kereta api di Gunung Antang tersebut.

"Kemarin saya cek di dekat rel itu ada tanah kosong yang ada di dalam pagar belakang LPS itu. Tetapi, itu ternyata itu punya PJKA dan PJKA belum memberikan jawaban. Dengan demikian, kita transit di situ dulu, tapi kita layani setiap hari," ujar Apul.

Apul mengakui bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan volume sampah di lokasi LPS itu akibat banjir yang melanda kawasan Kampung Pulo itu. "Kalau murninya, satu rit kita sudah bisa angkut. Tapi, akhir-akhir ini cukup banyak karena banjir, jadi kelihatan cukup banyak," ujar Apul.

Selain itu, petugas gerobak sampah yang membawa sampah ke lokasi tersebut juga perlu didisiplinkan. Apul berencana untuk berkoordinasi dalam waktu dekat dan meminta pengangkutan sampah di tempat itu dilakukan pada malam hari. Hal itu untuk menghindari gangguan terhadap aktivitas warga pada pagi hingga sore hari akibat tumpukan sampah di lokasi itu.

"Kita mau tawarkan bagaimana pelayanan jadi malam hari untuk hindari macet. Perlu campur tangan Pak Lurah, nanti omongan Pak lurah dan Pak RW karena mereka yang gaji tukang gerobaknya. Persoalannya tukang gerobaknya mau tidak malam hari," ujar Apul.

Apul membantah penumpukan sampah di tempat itu diakibatkan kurangnya truk sampah. Menurutnya, 154 truk sampah masih mencukupi melayani 65 kelurahan di 10 kecamatan. Meski demikian, ia mengakui bahwa truk-truk itu rata-rata berusia di atas 12 tahun. Truk itu seharusnya diremajakan setelah digunakan selama 8 tahun. Adapun pengadaan truk baru, Sudin Kebersihan Jaktim memperoleh 15 buah dari sekitar 95 unit yang dibagikan di seluruh wilayah DKI tahun 2013.

"Kemarin 2013 kita dapat 15 buah. Kan se-Jakarta raya kalau tidak salah ada 95. Jadi, jumlahnya tetap 154 karena begitu masuk 15, yang 15 lain kita sudah hapus, sudah enggak jalan," ujar Apul.

Apul berjanji akan menangani sampah yang menumpuk di Jalan Matraman Raya tersebut pada Rabu (12/2/2014) besok. Paling tidak sekitar pukul 11.00, sampah itu dapat diangkut secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com