JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ditanya soal kemungkinannya maju sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum 2014. Namun, lagi-lagi Jokowi tidak mau menjawabnya. Kali ini Jokowi memberikan komentar soal jalan rusak.
Wartawan selalu penasaran dengan sikap Jokowi terkait wacana pencalonannya sebagai presiden. Senin (17/2/2014) pagi, para jurnalis menanyakan kabar adanya restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk dirinya dalam pemilihan presiden mendatang.
Alih-alih menjawab pertanyaan tersebut, Jokowi justru mengalihkannya ke permasalahan jalan rusak pascabanjir di Jakarta. Menurutnya, jalan di Jakarta harus segera diperbaiki agar mulus. "Sekarang ini hujan masih ndak? Karena sudah ndak ada hujan, konsentrasi ke memperbaiki jalan karena jalannya banyak lubang, perlu diperbaiki. Jalan itu perlu diperbaiki agar mulus," kata Jokowi.
Ia menjelaskan, agar perbaikan jalan berlangsung cepat, maka harus dikerjakan pada siang dan malam. Ia menyebutkan, jalan yang berdekatan dengan saluran air atau berisiko tergenang air harus dibeton. "Kalau yang ndak dekat air, yang kering-kering, bisa diaspal. Biar jalan ke sananya biar mulus," kata Jokowi sambil menunjuk ke arah Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara.
Melihat gerakan Jokowi itu, wartawan bertanya apakah jalan yang dimaksud oleh Jokowi adalah jalan menuju Medan Merdeka Utara. Jalan tersebut terletak di utara Balaikota Jakarta, yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan. Jika dari teras Balaikota Jakarta, maka Istana Merdeka terletak di depan dan tertutup oleh Monumen Nasional. Hal inilah yang dijadikan alasan oleh Jokowi untuk menyanggah pertanyaan wartawan. "Ya, yang namanya jalan kan maju ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan memperbaiki 160.000-an lokasi jalan rusak di Jakarta. Dinas Pekerjaan Umum mencatat, jalan rusak di Jakarta Pusat seluas 3.871 meter persegi (m2) atau 0,11 persen dari total luas jalan di wilayah itu, yakni 3,4 juta m2. Wilayah Jakarta Utara mengalami kerusakan jalan terluas, yakni 80.557 m2 atau 2,07 persen dari total 3,9 juta m2 di wilayah tersebut.
Di Jakarta Barat, luas jalan rusak 14.625 m2 atau 0,25 persen dari luas total 5,7 juta m2. Kerusakan di Jakarta Selatan seluas 16.585 m2 atau 0,54 persen dari total 9,1 juta m2. Adapun di Jakarta Timur, luas jalan rusak 24.760 m2 atau 0,38 persen dari total 6,5 juta m2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.