Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tenang, Atribut Kampanye di Jaktim Dibersihkan

Kompas.com - 07/04/2014, 12:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Timur beserta petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP menertibkan atribut kampanye yang masih terpasang pada hari kedua masa tenang kampanye pileg.

"Pencopotan ini serentak dilakukan di seluruh wilayah Jakara Timur. Setiap kelurahan dan kecamatan juga kami kerahkan petugas untuk melakukan pencopotan," kata Kasat Pol PP Jakarta Timur, Syahdonan, di sela-sela apel di Mapolsek Matraman, Jakarta Timur, Senin (7/4/2014).

Menurut Syahdonan, upaya ini dilakukan dengan mengerahkan petugas menyusuri setiap titik lokasi yang masih terpasang atribut kampanye. Berbeda dengan wilayah lain, lanjutnya, pencopotan dilakukan tidak terpusat melainkan serentak di lokasi-lokasi yang masih terpampang atribut kampanye.

Ketua Panwaslu Jakarta Timur, Iflahah Zuhryaten mengatakan, pihak sudah memberikan kesempatan terhadap setiap parpol untuk menurunkan atribut kampanyenya sendiri pada Minggu (6/4/2014). Namun, karena masih terdapat atribut kampanye yang terpasang di beberapa titik wilayah Jakarta Timur, upaya pencopotan pun digelar serentak pada hari ini.

"Panwaslu Jakarta Timur dan petugas Satpol PP fokus untuk menurunkan alat peraga yang ada di jalan protokol," ujar Iflahah, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Iflahah, untuk tingkat kelurahan dan kecamatan, pembersihan atribut kampanye pada masa tenang ini dilakukan oleh panita pengawas di dua tingkat tersebut. Mereka akan melakukan pembersihan atribut kampanye hingga di tingkat RT dan RW.

Dirinya mengakui bahwa sampai dengan hari kedua masa tenang ini, masih ada atribut kampanye yang belum dibersihkan. Pihaknya berharap, dengan operasi tersebut tidak ada lagi atribut kampanye yang terpasang.

Untuk parpol yang masih membandel dengan memasang kembali atribut kampanye, akan diberikan sanksi karena masuk dalam pidana pemilu. "Nanti akan diselidiki karena selama masa tenang tidak boleh ada atribut," ujarnya.

Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Husein Murad mengklaim, atribut kampanye yang masih terpasang tidak sebanyak pada masa kampanye kemarin. Jumlahnya, kata Husein, tersisa sedikit karena upaya penertiban sebelumnya sudah pernah dilakukan.

"Kemarin sudah diturunkan oleh partai masing-masing, tinggal sedikit yang belum diturunkan," klaim Husein.

Dia berharap, penertiban yang digelar hari ini dapat membersihkan sisa atribut kampanye yang masih terpasang. Selain itu, penertiban ini juga menurutnya untuk mengembalikan keadaan ruang publik agar bersih dari atribut kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com