Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir SBY, Buruh Joget "Oplosan" di Depan Istana

Kompas.com - 01/05/2014, 14:52 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 500 buruh dari Federasi Serikat Buruh Makanan, Minuman, Tembakau, Pariwisata, Perhotelan, dan Restoran (FSB Kamiparho) berjoget "oplosan" di depan Istana Negara. Joget tersebut sebagai sindiran untuk Pemerintahan SBY bahwa Indonesia telah menjadi negara oplosan.

"Negara kita sudah teroplos-oplos. Yang bagus tidak terorganisasi jadinya kalah. Yang jelek terorganisasi jadinya menang. Negara kita teroplos-oplos oleh kebijakan SBY yang tak berpihak pada rakyat dan buruh. Mari kita tunjukkan ke SBY dengan joget oplosan. Ini juga bagian dari sejarah. Kalian pasti belum pernah joget di depan Istana," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang FSB Kamiparho dalam orasinya dari atas mobil komando di depan Istana Negara, Kamis (1/5/2014).

Setelah berjoget bersama selama lebih kurang 15 menit, Sunardi mengomando massa untuk mengambil motor masing-masing. "Ayo nyalakan klakson masing-masing. Biar SBY tahu kita di sini. Tanggal merah hari libur, pemerintah juga ikut libur. Pemerintah manja," kata Sunardi.

Massa bermotor yang sudah berbaris rapi pun membunyikan klakson dan mesinnya selama lebih kurang 10 menit. Bendera-bendera bertuliskan KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) yang merupakan organisasi induk FSB Kamiparho juga ikut dikibarkan.

Sebelum menggelar aksi di depan istana, FSB Kamiparho melakukan aksi amal tanam pohon di Pondok Kopi. "Sebelum ini, jam 08.00 tadi, kami tanam pohon di Pondok Kopi, di sepanjang kali. Ada 300 pohon," kata Wakil Ketua DPC FSB Kamiparho Muslimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com