Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD yang Tewas Dianiaya Kakak Kelas Sempat Tak Mau Cerita

Kompas.com - 04/05/2014, 15:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Ranggo Khadafi sempat tak menceritakan sama sekali tindakan penganiayaan yang dilakukan Y, kakak kelasnya di sekolah bilangan Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Bocah kelas 4 sekolah dasar tersebut baru mengakui aksi tersebut setelah dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kramat Jati.

Berdasarkan keterangan Eko, ayah asuhnya, kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Timur, dia sempat curiga lantaran sejak Senin pekan lalu,setiap setelah makan, Ranggo selalu muntah dan sesekali mengandung darah.

"Dia enggak cerita apa-apa. Setelah dibawa ke RS Polri, dilihat ada luka memar di perut. Setelah ditanya, dia baru ngaku disiksa sama kakak kelasnya," ujar Eko, Minggu (4/5/2014).

Rupanya, kejadian itu berawal pada Senin (28/4/2014) siang lalu, ketika waktu istirahat sekolah. Ranggo yang tengah berjalan tergesa-gesa tidak sengaja menyenggol makanan ringan yang dibawa oleh kakak kelasnya tersebut hingga terjatuh.

Ranggo telah meminta maaf atas ketidaksengajaannya tersebut. Bahkan, ia mengganti makanan ringan yang telah jatuh tersebut. Namun, tindakan tersebut tidak cukup bagi Y. Keesokan harinya Y menganiaya Ranggo. Sekujur tubuhnya dipukuli. Mulut bocah malang itu pun disumpal gagang sapu hingga mengeluarkan darah.

"Ranggo memang orangnya pendiam. Jadi enggak terlalu banyak cerita soal kesehariannya di sekolah," lanjut Eko kepada polisi.

Kini, jenazah bocah malang tersebut disemayamkan di kediaman Ketua RT, yakni di Kebon Pala 1, Jalan Asri RT 10 RW 7 Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur.

Saat ini, polisi tengah mengumpulkan informasi dari keluarga pelaku untuk menindaklanjuti kasus ini.

Ralat: Sebelumnya disebutkan bahwa polisi telah menangkap pelaku. Informasi dikoreksi. Yang ditangkap polisi berinisial Y adalah pelaku penganiayaan bayi hingga tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com