Perbuatan Wa diketahui setelah ia hendak mengulangi aksinya terhadap siswa kelas VI SD tersebut. Tindakan asusila pertama Wa diketahui terjadi pada Desember 2013. Kala itu, Wa mengajak El berkeliling dengan sepeda motor dan membelikannya es kelapa.
Setelah itu, Wa mengajak korban ke ruangan BKM yang berada di lingkungan kantor Kelurahan Duren Sawit. Setelah El masuk, Wa langsung mengunci pintu. Menurut paman korban, Z (48), kejahatan seksual itu dilakukan di ruang tersebut. Seusai melakukan aksinya, Wa memberi uang kepada El sebesar Rp 5.000.
El tidak pernah bercerita kepada keluarga karena takut. Namun, El bertemu kembali dengan Wa pada Rabu (7/5/2014). Wa lantas memberi uang Rp 5.000, dan meminta El untuk menemuinya lagi pada Jumat ini.
"Dia takut mau ketemu lagi sama Wa. Saya curiga, kenapa dia bingung dan takut ketemu lagi sama pelaku. Akhirnya saya tanya, dan dia mengaku," ujar Z.
Mendengar pengakuan El, pihak keluarga mencoba menanyakan hal itu langsung kepada pelaku. Awalnya, Wa tidak mau mengaku. Namun, setelah dipertemukan, El langsung menunjuk-nujuk lelaki beristri tersebut.
Tak bisa mengelak, Wa sempat meminta maaf dengan berniat memberikan uang maaf kepada keluarga korban. "Berarti dia sudah melakukannya kan," ujar Z.
Keluarga pun melaporkan perbuatan Wa ke polisi. Paman lain korban, S, mengatakan, Wa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
"Kita harus mencegah itu dan juga memutus mata rantainya. Jangan sampai anak-anak yang lainnya juga kena. Kasus begini jangan sampai diselesaikan dengan uang. Bisa aja dia di tempat lain berbuat begitu lagi kan," ujar S.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.