Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Merasa Dipaksa Beli Tiket Prabayar Transjakarta

Kompas.com - 21/05/2014, 13:34 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penerapan tiket elektronik kartu prabayar untuk naik transjakarta membuat kecewa para penumpang. Mereka menganggap hal tersebut sebagai pemaksaan.

"Huuu... Kecewa berat saya, biasanya naik transjakarta beli tiket harian saja bisa, ini kita disuruh pakai tiket itu (tiket prabayar). Pemaksaan ini namanya," kata Sion, di Halte Transjakarta Jakarta Kota, Jakarta Barat, Rabu (21/5/2014).

Cara baru ini juga membuat para penumpang terkejut. Pamungkas, warga Depok, yang hendak menuju Ancol, mengaku terkejut dan keberatan jika penerapan tiket prabayar tersebut diberlakukan.

"Masalahnya kan saya enggak setiap hari naik transjakarta, jadi rugi kalau beli tiket-tiket begitu. Mana kerja sama sama perusahaan swasta lagi, maksain banget kita disuruh beli gini. Nyusahin aja nih," keluhnya kepada Kompas.com.

Pantauan Kompas.com di depan loket tiket, penumpang yang antre terpaksa mengurungkan niat untuk naik transjakarta dan memilih keluar mencari angkutan lainnya, seperti kopaja, angkot, dan bajaj.

Sempat terjadi keributan antara seorang penumpang dan para petugas loket karena kekecewaan tersebut. Dua petugas yang menjaga loket tiket prabayar berupaya membujuk penumpang.

"Ngapain saya beli ini Mas, jelas-jelas situ bilang 20.000 bisa lima kali pakai, berarti kan naik transjakarta 4.000 dong. Bisa-bisanya nih situ ngakalin saya," kata Herdiansyah kepada salah seorang petugas penjual tiket prabayar.

Di depan halte tampak spanduk yang bertuliskan, "Mulai 5 Mei 2014 di Halte Kota HANYA menggunakan Kartu Prabayar (BRIZZI, BNI prepaid, Flazz, e-mOney, JakCard, Mega Cash) sebagai tiket Transjakarta. Kartu prabayar dan mesin EDC Top Up (Isi ulang) tersedia di loket".

"Harga kartu prabayar cuma 20.000 isi saldo 20.000 juga," teriak petugas seraya diacuhkan penumpang yang kecewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com