Gedung yang dikelola oleh Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dibangun tahun 2002 dan berfungsi sebagai ruang tunggu dan ruang tiketing, itu rusak lantaran termakan usia.
Pantauan Warta Kota baru-baru ini, di dermaga Pulau Tidung itu berdiri dua bangunan milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Satu bangunan sebagai rumah dinas dan satu bangunan diperuntukkan untuk ruang tunggu keberangkatan kapal dan penjualan tiket.
Ada juga bangunan berupa Bangle yang diperuntukan untuk ruang tunggu keberangakatan kapal. Namun, kerusakan cukup parah tampak terjadi di gedung untuk ruang tunggu keberangkatan kapal berikut ruang penjualan tiket dan bangunan Bangle.
Pada bangunan Bangle, plafon sudah jebol hingga rangka bangunan berbahan besi di atasnya terlihat jelas. "Kalau hujan, lantai pasti basah. Air menetes dart plafon yang jebol itu," ujar Tarsan (48), warga Kampung Baru RT 03/03, Pulau Tidung, kepada Warta Kota, Senin (2/6)
Kondisi memprihatinkan juga terlihat diruang tunggu keberangkatan kapal plus tempat penjualan tiket. "Selain plafon ayng sudah jebol, jendela maupun lantainya juga rusak. Bahkan lantai diruangan itu tertutup debu tebal," ungkap Tarsan.
Tarsan menambahkan, pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta pernah merenovasi pada 2013, namun hanya untuk rumah dinas dan bangunan Bangle saja. Sementara gedung yang diperuntukkan sebagai ruang tunggu plus tempat penjualan tiket belum pernah diperbaiki. Tak ayal, warga yang menunggu kedatangan kapal merasa tidak nyaman.
"Kalau hujan ruang tunggu bocor. Wisatawan yang datang ke Pulau Tidung merasa tidak nyaman," kata Tarsan.
Tarsan mengatakan, warga tidak hanya mengeluhkan bobroknya gedung, warga juga menyesalkan tidak disediakannya bangku di ruang tunggu. "Selama ini, jika tidak hujan, wisatawan hanya lesehan di lantai saja," ungkap Tarsan.
Swadaya masyarakat
Tarsan berharap agar instansi terkait bisa segera memperbaiki fasilitas tersebut. Apalagi, lanjut Tarsan, yang membiayai untuk perawatan dan kebersihan adalah warga setempat. "Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak pernah membiayai untuk kebersihan lingkungan dermaga," kata Tarsan.
Tarsan juga berharap, warga setempat diperbolehkan berjualan di dekat dermaga itu. "Ini kan fasilitas umum. Harusnya bisa dinikmati warga sekitar. Masak kami mau jualan di kawasan dermaga tidak diperbolehkan. Terpaksa warga berjualan di luar dermaga," ujar Tarsan. (faf)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.