Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disindir, Bupati Bekasi Beralasan Jumlah Warga Terlalu Banyak

Kompas.com - 05/06/2014, 12:29 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Ketika disindir soal kinerja Pemerintah Kabupaten Bekasi yang sering kalah cepat dengan swasta, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin beralasan warga Kabupaten Bekasi terlalu banyak.

"Pastinya seperti itu. Karena memang warga kita sangat banyak. Sedangkan dana pemerintah sangat terbatas," ujar Neneng Hasanah Yasin di Desa Muarabakti, Kabupaten Bekasi, Kamis (5/6/2014).

Neneng mengatakan wilayah Kabupaten Bekasi sangat luas sehingga ada kendala tersendiri untuk dapat menjangkau seluruh warga. Selain itu, dana APBD milik Pemerintah Bekasi tidak banyak.

Neneng kemudian menceritakan pengalamannya saat Kabupaten Bekasi dilanda banjir. Neneng bercerita kepada Lurah Muarabakti Hidayatullah yang sebelumnya menyindirnya agar lebih cepat tanggap terhadap permasalahan masyarakat.

"Kita ingat ya Pak waktu banjir kemarin, kita sempat juga kok datang ke rumah warga-warga. Sampai harus lepas sepatu dan angkat-angkat celana ya Pak," ujar Neneng.

Sebelumnya, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin disindir oleh Lurah Desa Muarabakti Hidayatullah karena sering kalah cepat dengan institusi swasta dalam hal penanganan masalah masyarakat. Salah satunya adalah masalah penyediaan air bersih.

Hidayatullah mengatakan hal itu saat dalam acara serah terima Instalasi Pembangunan Air Bersih oleh PT Cikarang Listrikindo dan Lembaga Peduli Masyarakat Aksi Cepat Tanggap kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi di Desa Muarabakti, Kabupaten Bekasi.

Menurut Hidayatullah, perusahaan swasta tersebut telah memberi solusi krisis air bersih di desa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com