Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Berharap Taman Waduk Ria Rio Dilengkapi Toilet

Kompas.com - 16/06/2014, 17:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Waduk Ria Rio kini menjadi semakin berseri sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menormalisasi area sekitar waduk yang berlokasi di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, tersebut.

Sejak diresmikan September 2013 kemarin, ternyata beberapa fasilitas taman masih dirasa kurang oleh sebagian pengunjung. Salah satunya adalah toilet untuk pengunjung.

"Fasilitas toilet belum ada, nanti buang air kecilnya jadi sembarangan. Pengennya bisa disediakan toilet," kata Tiara, pelajar SMP 44, Jakarta Timur ini, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (16/6/2014).

Remaja 13 tahun itu berharap Taman Waduk Ria Rio juga disediakan lapak bagi pedagang makanan dan minuman. Sampai saat ini, pengunjung taman sulit membeli jajanan karena pedagang belum diperbolehkan berjualan di area taman. Jajanan yang tersedia hanya warung kaki lima yang berada di luar taman.

"Kalau sudah ada tukang jajanan, tinggal dijaga gitu. Supaya tetap terjaga kebersihannya. Kadang kan, kalau ada jajanan suka kotor," ujar Tiara.

Pengunjung lainnya, Farah (14), mengatakan, fasilitas wi-fi di taman tersebut juga belum dapat digunakan. Padahal di taman telah terpampang tulisan "wi-fi area" oleh PT Pulomas Jaya.

"Wi-finya ada, sudah coba connect tapi ada sandinya. Cuma sandinya apa kita enggak tahu," ujar Farah. Di luar itu, Farah menilai kebersihan taman cukup baik.

Selain itu, para pengunjung juga berharap pihak pengelola menyediakan gazebo atau atap untuk berteduh karena pada siang hari, di siang hari matahari sangat terik. Belum ada pohon yang rindang di taman itu karena belum lama ditanam.

"Mungkin pohonnya belum pada tumbuh rindang. Kalau pohonnya udah pada gede mendingan. Tapi bagus juga kalau ada tempat buah neduh, biar enggak kepanasan pas siang," kata Heru (22), warga Cempaka Putih yang mengunjungi taman tersebut.

Dihubungi terpisah, Sekretaris PT Pulomas Jaya Nastasya Yulius mengatakan, fasilitas toilet memang tengah dipertimbangkan untuk disediakan bagi taman tersebut. Nastasya mengakui fasilitas ini diperlukan bagi pengunjung.

"Sebetulnya dulu pernah ada toilet di sana. Jadi pakai toilet mobile dari Dinas Kebersihan. Cuma beberapa waktu kemudian, sudah ditarik kembali oleh Dinas Kebersihan," ujar Nastasya.

Nastasya menambahkan, untuk sementara pengunjung bisa memanfaatkan toliet di perkantoran PT Pulomas Jaya yang ada di seberang jalan taman. Dia menjelaskan, meski pihaknya bertanggung jawab atas taman tersebut, pengelolaan taman menjadi wewenang Dinas Pertamanan.

Mengenai fasilitas wi-fi, Nastasya menyebut pengunjung bisa mencoba menggunakan sandi "pulomas" atau "pulomasjaya".

"Kalau nanti yang mengelola dari Dinas Pertamanan jadi lebih baik. Karena taman kota itu menjadi kewenangan pemerintah," ujarnya.

Meskipun demikian, Nastasya memastikan akan ada pembenahan di sejumlah fasilitas taman tersebut sesuai dengan konsepnya. Saat ini, lanjutnya, fokus yang dilakukan masih dalam tahapan perawatan taman. Sebab, pembangunan taman tersebut masih belum rampung.

"Sekarang luas taman masih 1,6 hektar. Rencananya nanti sampai 3,1 hektar. Ini lagi dalam pematangan konsep. Mungkin segera mulai dijajaki tahun 2014 ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com