"Sukoco saja lah, lebih enak, lebih nyaman," kata saya
"Pisangan saja, ndak kalah nyaman kok, lebih ramai, ceweknya pasti lebih banyak," kata Sastro (nama saya samarkan), salah satu kawan saya yang terkenal paling demen renang di Pisangan.
"Kalau terlalu ramai, malah ndak enak Tro."
"Renang kalau ndak ramai itu rasanya hampa Gus, lagipula kan harga tiket Pisangan lebih murah, cuma tiga ribu, kalau di Sukoco kan lima ribu."
"Halah, ngaku saja anak tentara Tro, tiketnya bisa dapat dua ribu, bilang saja anaknya Letnan Paimo, toh nanti petugas tiketnya ndak bakalan ngecek."
"Memangnya ada anak tentara yang potongannya seperti kamu ini Gus, wajah lempeng kok ngaku anak tentara, tentara apa? tentara kagol?"
"Lambemu, Tro!"
Biduanita Dangdut
Perdebatan antara saya dan Sastro ini biasanya berlangsung alot. Kami berdua masing-masing berusaha mempertahankan argumen kami. Biasanya kami baru berhenti berdebat saat kawan-kawan lain menentukan mau milih kolam renang yang mana, tapi tentunya setelah mempertimbangkan argumen kami berdua.
"Pokoknya Pisangan!! Di Pisangan ada ndangdut-nya, di Sukoco tidak, kapan lagi bisa Padusan sambil joget diiringi dengan suara seksi biduannya," Kata Sastro dengan kengototan yang semakin menjadi.
"Padusan itu kan pembersihan diri, masak membersihkan diri sambil lihat penyanyi dangdut yang nanti pasti bakal pakai pakaian seksi," saya masih kukuh mempertahankan pendapat saya, kendatipun dengan argumen yang semakin ngawur.
"Kalau niatnya mau membersihkan diri, ya ndak usah ke kolam renang, kolam renang itu kan banyak cewek pakai pakaian terbuka, sama saja, banyak maksiatnya," kata Sastro.
Sampai di titik ini, saya mulai kalah, saya mulai terpojok. Argumen Sastro kali ini benar-benar tak dapat dijatuhkan.
"Gini Gus, Padusan itu kan pembersihan diri, jadi itu beban mental untuk diri kita sendiri. Nah, kalau kita renang di Pisangan, secara tidak langsung kita membantu Sang Biduan Dangdut memenuhi beban mentalnya. Asal kamu tahu, biduan dangdut itu punya tiga beban mental. Pertama, ia bertanggung jawab kepada pengelola kolam renang untuk meramaikan kolam renangnya. Kedua, ia bertanggung jawab kepada pimpinan orkes untuk untuk memberikan goyangan terbaiknya. Dan ketiga, ia punya tanggung jawab kepada pengunjung kolam renang untuk menghiburnya. Jadi jelas, kita harus ikut membantu Sang Biduan menunaikan kewajibannya Gus." urai Sastro
"Lambemu Tro... Ya sudah, kita ke Pisangan saja...," saya akhirnya mengalah.