Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awak Bus Terminal Pulogadung Dapat Perlengkapan Keselamatan

Kompas.com - 24/07/2014, 14:23 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam menjaga keselamatan berkendara bagi para awak bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama masa mudik Lebaran, Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) memberikan perlengkapan standar keamanan kepada setiap awak bus di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Adapun yang diberikan, yaitu safety vest (rompi yang bisa memantulkan cahaya), traffic cone, serta perlengkapan keselamatan lainnya. Program yang diselenggarakan oleh pihak swasta ini mengambil tema "Tebar Budaya Keselamatan Bus".

IPOMI bekerja sama dengan haltebus.comjakbus.com, dan busmania.com peduli terhadap keselamatan berlalu lintas karena beberapa waktu terakhir ini sering terjadi kecelakaan kendaraan. Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak tersedianya safety tools (perlengkapan standar keselamatan) bagi pengendara tersebut.

"Program ini kami selenggarakan kepada para awak bus AKAP yang mengangkut para pemudik dari Jakarta, karena ingin meminimalisasi kondisi kecelakaan yang bisa saja terjadi kapan saja. Jadi kami berikan paket yang berisi safety vest dan traffic cone jika sewaktu-waktu bus mogok di jalan, jadi tidak ditabrak dari belakang," ungkap Ketua IPOMI Kurnia Lesani Adnan di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (24/7/2014).

Program ini merupakan kali pertama dilakukan oleh IPOMI dan mengambil lokasi di dua tempat yaitu di Terminal Pulogadung sebagai terminal besar di Jakarta dan Terminal Rawamangun sebagai terminal pembantu wilayah Jakarta Timur.

Dari pukul 10.00 WIB sudah lebih dari 50 paket diberikan kepada para awak bus AKAP. Kemudian, Kurnia mengatakan bahwa anggaran yang disediakan sekitar 30 juta.

"Bagus kita dikasih paket pengaman begini, lumayan buat jaga-jaga. Kalau sebelumnya kita enggak punya beginian (safety tools)," ucap Pokiman, pengemudi bus AKAP tujuan Jawa Tengah.

Kepala Terminal Pulogadung Muhammad Arafat mengapresiasi kepedulian dari IPOMI yang memberikan safety tools (perangkat keselamatan) secara cuma-cuma kepada pengemudi dan awak bus.

"Saya rasa ini program positif yang diberikan IPOMI kepada para awak bus di terminal ini. Karena memang penting untuk dibutuhkan oleh mereka, yang menempuh perjalanan jarak jauh kan. Sebagai informasi, setiap harinya bus AKAP yang berangkat dari Terminal Pulogadung ada sekitar 140 bus," tukas Arafat sambil memantau situasi terminal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com