Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PO Bus Mengeluh Rugi karena Program Mudik Gratis

Kompas.com - 24/07/2014, 09:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Para pemilik perusahaan otobus (PO) di Terminal Induk Kota Bekasi mengaku mengalami penurunan jumlah penumpang pada musim mudik tahun ini. Mereka mengaku, salah satu penyebab penurunan penumpang ini adalah adanya program mudik gratis.

Salah satu penjual tiket PO bus bernama Sari Indah di Terminal Induk Kota Bekasi, Nurani, mengaku, penurunan jumlah penumpang pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu mencapai 70 persen.

Menurut dia, penyebabnya adalah banyaknya program mudik gratis yang diadakan pemerintah atau perusahaan-perusahaan swasta.

"Tahun ini terasa banget. Sejak ada program mudik gratis, jumlah penumpang menurun drastis. Orang pasti lebih suka yang gratis," ujar Nurani di Terminal Induk Kota Bekasi, Kamis (24/7/2014).

Hal yang sama juga dikatakan Ruli, penjual tiket PO Family Raya di Terminal Induk Kota Bekasi. Penumpangnya juga turun hingga 75 persen. Ruli mengaku, biasanya dia bisa mendapat keuntungan hampir Rp 5 juta per hari. Namun, tahun ini Rp 2 juta pun sulit didapat.

Dia juga tidak bisa menurunkan harga tiket karena jumlah permintaan sedang sepi. "Tahun ini benar-benar enggak ada duitnya," ujar Ruli.

Menurut Ruli, seharusnya program mudik gratis itu melibatkan PO di Kota Bekasi saja untuk pengadaan bus. Jadi, bus-bus yang digunakan bukan bus pariwisata, melainkan bus-bus dari PO.

Ketua UPTD Terminal Induk Kota Bekasi Teguh Iman Santoso mengatakan, dia sadar kerugian ini akan terjadi. Dia berharap Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan lebih mengawasi program mudik gratis di Bekasi.

Teguh menyarankan kepada Dishub Bekasi untuk memberikan batasan atau menentukan kuota kepada perusahaan yang mengadakan mudik gratis. "Di Bekasi ini memang banyak perusahaan yang adakan mudik gratis, tapi tidak koordinasi ke Dishub," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com