Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Ini, Patung Pancoran Dibersihkan dengan Jeruk Nipis

Kompas.com - 12/08/2014, 17:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Unit Pengelola (UP) Balai Konservasi DKI Jakarta dalam waktu dekat akan melakukan pembersihan terhadap Patung Dirgantara, atau yang lebih dikenal sebagai Patung Pancoran, dan Patung Pangeran Diponegoro yang terletak di kawasan Monas.

Pembersihan itu akan dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan jeruk nipis. Ahli konservatori dari UP Balai Konservasi, Hubertus Sadirin, menjelaskan, jeruk nipis mengandung asam sitrat yang dapat mengakumulasi endapan kotoran.

Jeruk nipis yang dibutuhkan adalah sebanyak 25-30 kilogram untuk Patung Dirgantara dan 10-15 kilogram untuk Patung Diponegoro. "Jeruk nipisnya akan diblender, kemudian airnya akan dioles di obyek. Dibiarkan selama lima menit, baru kemudian disikat secara hati-hati," kata Sadirin, di Balaikota Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Menurut Sadirin, tujuan dari penggunaan jeruk nipis tersebut ialah untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia. Bahan kimia tetap digunakan, tetapi pada dosis yang rendah dan hanya pada bagian-bagian tertentu.

Ia mengklaim dilakukannya pembersihan dengan menggunakan jeruk nipis berdasarkan proses penelitian dan telah pernah diuji coba di Istana Bogor.

Adapun dana yang dibutuhkan untuk pembersihan kedua patung tersebut adalah sebesar Rp 566 juta. "Kami menggunakan bahan-bahan yang tidak akan menimbulkan dampak kerusakan pada obyeknya," ujar Sadirin.

Lebih lanjut, Sadirin menjelaskan, masa pembersihan Patung Pancoran akan dilakukan pada 11 Agustus-19 September 2014, sedangkan Patung Diponegoro pada 17 September-2 Oktober.

Khusus untuk Patung Pancoran, pembersihan akan dilakukan pada malam hari agar tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di sekitarnya. "Pembersihan akan dilakukan oleh 12 orang pekerja, didampingi satu tenaga ahli," kata dia.

Data dari UP Balai Konservasi menunjukkan, Patung Dirgantara belum pernah dibersihkan sejak selesai dibangun pada 1965. Sementara itu, Patung Diponegoro, yang juga selesai dibangun pada 1965, terakhir kali dibersihkan pada 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com