Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Flashback" Saat Prabowo Melamar Ahok, tetapi Kini...

Kompas.com - 16/09/2014, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Prabowo Subianto dan Basuki Tjahaja Purnama, dua sosok yang saat ini menjadi sorotan. Dulu, Prabowo yang melamar Basuki untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta, mendampingi Joko Widodo. Kini, Basuki yang menceraikan Prabowo.

Basuki, atau yang akrab disapa Ahok, pernah menceritakan bagaimana perjuangan Prabowo Subianto mengajukan namanya. Ya, mantan Pangkostrad yang menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itulah yang berada di balik munculnya duet Jokowi-Ahok yang dipuji banyak orang karena ketegasan dan keseriusannya memberesi Jakarta.

Dalam wawancara khusus dengan Tribun Jakarta pada 20 Maret 2012, Ahok menceritakan ihwal pinangan Prabowo. Dia menerima pesan di BlackBerry Messenger-nya. "Ahok, kamu dicari oleh Prabowo."

Saat itu, Ahok mengaku tidak merespons pesan tersebut. Menurut dia, pesan itu hanya main-main. Dia baru mulai percaya pesan tersebut ketika kerabatnya di Bangka Belitung mencoba menghubunginya. Ahok mendapat cerita bahwa Prabowo sampai mengutus pengurus Partai Gerindra Bangka Belitung untuk menghubungi dirinya.

"Mereka (pengurus Gerindra) mengaku bingung karena SMS yang dikirim enggak pernah saya jawab. Telepon juga tidak diangkat," kata Ahok.

Singkat cerita, Ahok diminta bertemu dengan orang kepercayaan Prabowo di Plaza Indonesia, Jakarta. Bukannya Ahok yang menemui, melainkan seorang stafnya. Utusan Ahok ditolak. Setelah utusan ditolak, Ahok menghubungi orang kepercayaan Prabowo itu. Mereka pun bertemu di Plaza Indonesia pukul 17.00.

Setelah bertemu sang utusan, Ahok diminta untuk bertemu Prabowo di lokasi yang sama pukul 21.00. Ahok hanya menanggapi ajakan itu dengan tawa. "Dia (Prabowo) kan mau mencalonkan kamu sebagai wakil gubernur," ujar Ahok menirukan ucapan orang kepercayaan Prabowo.

Ketika tiba waktu ditentukan, Ahok melihat Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo) yang mengatakan dirinya ditunggu Prabowo di dalam ruangan.

Ahok sempat grogi. "Eh, bener nih Pak Prabowo. Dia (Prabowo) menawarkan santap malam, tapi karena saya sudah makan akhirnya hanya memesan air putih," tutur anak pasangan Indra Tjahaja Purnama (alm)-Buniarti Ningsih itu.

Saat itu, berkumpul pula petinggi Gerindra. Ia hanya mengingat bahwa Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik ikut hadir. Selama dua jam Ahok berbincang dengan Prabowo mengenai Jakarta. Ia membeberkan tentang sistem tranportasi ideal bagi Jakarta.

Pengalaman selama satu tahun sebagai staf ahli membantu mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menjadi modal. Sampai akhirnya sebuah keputusan dikeluarkan Prabowo.

"Saya mau Ahok. Pokoknya Jokowi-Ahok. Ini putusan kita," ujar Prabowo, seperti ditirukan Ahok. Saat itu Prabowo lansung meminta M Taufik bertemu PDI Perjuangan untuk berkonsolidasi.

Padahal, saat itu PDI Perjuangan sudah mulai mendekatkan Fauzi Bowo dengan Adang Ruchiyatna (kader PDI Perjuangan).

Minggu pun berganti. Berita di berbagai media mengenai pemilukada diwarnai berbagai spekulasi pasangan kandidat. Tak pelak berbagai pemberitaan itu nyaris membuat kepercayaan Ahok goyah. Ahok menghubungi orang kepercayaan Prabowo.

"Saya bertanya, benar enggak sih saya dipilih. Dia langsung mem-forward SMS dari Pak Prabowo. Isinya keputusan final, Jokowi dan Ahok. Kalau PDI Perjuangan tidak mau, Gerindra tak dukung siapa pun," kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com