Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Tak Mengomunikasikan Pengunduran Diri ke Gerindra

Kompas.com - 15/09/2014, 17:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah tidak sepaham dan satu visi dengan Partai Gerindra, terlebih sejak Partai Gerindra serta partai lainnya yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih menyepakati untuk pengesahan revisi Rancangan Undang-Undang Pilkada, yakni pemilihan kepala daerah melalui DPRD.

Sebelum resmi mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Gerindra, Basuki telah bertemu dengan Aryo Putranto Djojohadikusumo, putra Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, di Balaikota Jakarta.

"Saya bicara sama anaknya Pak Hashim di sini (Balaikota). Saya sudah tahu kalau tidak akan ketemu nih (sepaham) karena di dalam pikiran Koalisi Merah Putih adalah bagaimana mereka bisa membagi jatah kepala daerah kota dan kabupaten," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok menyerahkan bagaimana publik menafsirkan sikap pengunduran dirinya dari Partai Gerindra. Ia menegaskan sejak awal berkomitmen mendukung partai yang loyal pada konstitusi.

Hanya, menurut dia, Gerindra telah salah menafsirkan konstitusi. Koalisi Merah Putih telah salah menafsirkan sila keempat Pancasila untuk menyepakati pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

"Menurut tafsiran saya, keterwakilan itu (dipilih) langsung oleh rakyat. Bukan (pemilihan) lewat 'broker', yakni DPRD," kata Basuki.

Saat ia melempar pernyataan pertentangan terhadap revisi RUU Pilkada, lanjut dia, sudah banyak kader Gerindra yang berencana memecatnya. Oleh karena itu, untuk apa ia ke kantor DPP Gerindra dan mengomunikasikan pengunduran dirinya.

Basuki menghindari "debat kusir" bersama kader Gerindra lainnya. Saling berargumentasi, kata dia, hasilnya juga sama, yakni pemecatan. [Baca: Hashim: Kalau Ahok Jantan, Dia Harus Mundur dari Jabatan Wagub DKI]

"Sama seperti saat saya menjadi kader Golkar dan dicalonkan jadi wagub DKI oleh Gerindra, Golkar langsung ancam mau pecat saya. Langsung saja saya ajuin surat pengunduran diri. Gerindra juga begitu. Daripada saya datang ribut dan marah-marah, lebih baik saya berhenti," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com