"Elda Deviana melaporkan malapraktik yang dilakukan oleh empat dokter di klinik itu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/9/2014).
Rikwanto menerangkan, Elda memeriksakan diri ke Klinik Metropole karena mengalami gangguan haid. Oleh dokter yang merawatnya, Elda disarankan untuk melakukan operasi.
Namun, operasi yang pertama tidak berhasil sehingga Elda disarankan untuk melakukan operasi kedua. Ketika itu, Elda dioperasi tanpa dibius.
Akhirnya, Elda pingsan dan mengalami pendarahan hebat. Elda bahkan harus dirujuk ke rumah sakit lain. Dokter yang dilaporkan oleh Elda adalah Shen, Li, Meri, dan Yani.
Sebelumnya, isu tentang kejanggalan di tempat yang dulunya merupakan Hotel Metropole ini telah menjadi pembicaraan hangat di media sosial, salah satunya Kaskus.
Dalam thread milik Singlebreath yang berjudul "sharing pengalaman malpraktek: METROPOLE HOSPITAL/ KLINIK JAKARTA", hampir semua komentar menunjukkan modus yang digunakan klinik MH untuk menipu pasiennya.
Salah satu komentar datang dari Wandakwee. Dia mengatakan bahwa setiap pasien baru yang datang ke sana akan menjalani tes, seperti tes USG dan kolposkopi.
Setelah hasil tes keluar, dokter di sana akan memberikan hasil tes yang menunjukkan bahwa pasien itu mengalami sakit yang parah dan harus segera diperiksa lebih lanjut.
"Katanya ada benih kista, ada radang di vagina, trus banyak pektay serta byk bakteri/jamur didalam atau dimulut rahim githu bilangnya (lupa" inget) pokoqnya kurang lebih kaya githu. ane disuruh lah perawatan 10hari, tp ane ama suami blg bs ga alternatif lain, trus nego" gt ama suster nya, dokternya bilang 7 hari dulu ajah, jadi ya udah ane buka resep dhe buat pengobatan 7 hari," tutur Wandakwee.
Pasien yang belum tahu modus itu secara otomatis akan mengikuti arahan dari dokter tersebut untuk terapi ataupun operasi. Biaya yang dipatok pun beragam, mulai dari Rp 5 juta sampai puluhan juta rupiah.
Klinik ini melayani pemeriksaan dan pengobatan khusus untuk perempuan, dengan berbagai jenis pemeriksaan, misalnya terhadap kandungan dan alat reproduksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.