Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium Subsidi Dilarang, Penyewa di "Rest Area" Juga Ikut Merugi

Kompas.com - 22/09/2014, 15:51 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para penyewa (tenant) di SPBU jalan tol merasa dirugikan dengan adanya pelarangan penjualan BBM bersubsidi jenis premium di jalan tol. Omzet mereka turun drastis akibat peraturan itu.

Hal itu diungkapkan dalam unjuk rasa oleh sekitar 2.000 orang dari Kelompok Pekerja Rest Area di depan kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2014).

"Tenant-tenant yang jual-jual di rest area turun juga omzetnya, 40 sampai 50 persen," tutur Agung Prihasto Wibowo, koordinator aksi sekaligus Manajer Rest Area Kilometer 10 Tol Jagorawi.

Agung menganggap efek dari pelarangan penjualan premium bersubsidi di jalan tol seperti kartu domino, di mana semua pihak turut kena imbasnya. Kerugian yang dialami rest area, kata Agung, mulai terlihat seminggu sejak diberlakukannya pelarangan penjualan premium.

Kerugian yang dialami pengelola rest area pun tidak sedikit. Agung mengatakan, kerugian sekitar Rp 400 juta dalam jangka waktu satu setengah bulan tanpa BBM bersubsidi premium. "Kalau dihitung-hitung, sekarang tiap rest area kehilangan omzet 50 sampai 70 persen," tambah Agung.

Akibat kerugian tersebut, diberlakukanlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga kini, terhitung 150 orang per rest area terkena PHK. Bila dihitung dari jumlah rest area di seluruh Indonesia, yakni 27, maka total karyawan yang diberhentikan jumlahnya sekitar 4.050 orang. PHK dilakukan pada akhir Agustus lalu.

Agung menuturkan, aksi yang dilakukan pada hari ini bertujuan meminta rekomendasi dari Kementerian ESDM untuk diteruskan ke BPH Migas agar peniadaan premium di tol dicabut kembali.

Dari hasil pertemuannya bersama empat perwakilan lain dengan pihak Kementerian ESDM, mereka dijanjikan bahwa Kementerian ESDM akan menindaklanjuti permintaan mereka. Namun, tidak dijelaskan secara konkret apa yang akan dilakukan oleh Kementerian ESDM.

Bila premium nantinya jadi dijual kembali, Kelompok Pekerja Rest Area berjanji akan kembali mempekerjakan karyawan yang dipecat, termasuk karyawan di luar pengurus rest area seperti karyawan tenant.

Namun, kalau permintaan mereka tidak dipenuhi, Agung bersama teman-temannya menyatakan akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com