Tak lama setelah mencoba batik berwarna biru itu, pelanggan tampak puas dan meminta untuk langsung mengambil baju. Kemudian, pelanggan pun segera melunasi ongkos jahit baju, dan meninggalkan toko kecil di pojok Jalan Gunung Sahari V itu.
Rusman yang merupakan pemilik Feng Sin Tailor, toko kecil itu, memang sekaligus orang yang paling bertanggung jawab atas pola pakaian yang akan dijahit. Sejak tahun 1970-an, ia meneruskan usaha ayahnya yang sudah dirintis sejak 1939 itu.
"Dari dulu sampai sekarang, ya di sini ini tempatnya, enggak pernah pindah-pindah," kata pria paruh baya ini kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014) di tokonya.
Ya, sekilas toko itu tidak istimewa. Bangunan berwarna coklat muda dengan tulisan Feng Sin Tailor berwarna merah dan hitam di atasnya terletak persis di samping lampu merah. Tak ada pelataran luas di depan tempat tersebut, bahkan hanya untuk memarkir sebuah mobil.
Saat Kompas.com datang, hanya ada dua sepeda motor diparkir di sana. Namun, siapa yang sangka, dari tempat itulah, banyak baju pejabat dibuat. Misalnya, baju pelantikan Joko Widodo ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, begitu pula dengan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan untuk pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang, Jokowi kembali menggunakan jasa Feng Sin Tailor.
Sudah jadi langganan menteri
Rusman bercerita, sejak zaman Orde Lama, beberapa menteri juga kerap menjahitkan pakaian di Feng Sin Tailor. Meski begitu, Rusman mengaku tidak tahu alasannya. "Saya juga bingung, parkir saja kan enggak bisa di sini. He-he-he. Saya kira sih karena promosi dari mulut ke mulut," tuturnya.
Karena tempatnya tidak memungkinkan untuk memarkir mobil, sering kali, ketika ada pesanan, Rusman sendirilah yang menyambangi kediaman pelanggannya. Misalnya, saat membuatkan baju untuk Jokowi, Rusman langsung diundang ke Balaikota atau rumah dinas gubernur.
Tak ada penerus
Saat ditanya alasannya kenapa tidak pindah ke tempat yang lebih besar dan strategis, Rusman awalnya hanya tertawa. Namun, dengan pandangan menerawang, ia bercerita bahwa bisnisnya ini mungkin tak akan berkembang lebih besar.
"Sehari-hari ya kerja begini saja, sudah cukup. Enggak ada kepikiran untuk jadi lebih besar," kata dia.
Ini karena Rusman tak memiliki penerus untuk Feng Sin Tailor. Kelima anaknya tak ada yang tertarik di bidang jahit-menjahit. "Ada sih satu anak saya yang kuliah fashion design, tetapi sekarang malah kerjanya lain," beber Rusman.
Saat ini, Feng Sin Tailor memiliki sekitar 10 penjahit. Mereka bekerja di bangunan terpisah dari bangunan utama tersebut. Namun, letaknya tidak terlalu jauh. "Tempat ini cuma buat finishing sama menaruh contoh bahan. Jadi, pelanggan enggak perlu datang ke tempat jahitnya, cukup di sini saja," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.