Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pihak RS Abdi Waluyo Bersikeras Nyatakan Gayatri Masih Hidup?

Kompas.com - 24/10/2014, 02:20 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Rumah Sakit Abdi Waluyo bersikeras menyatakan bahwa Gayatri Wailissa (17) masih hidup. Pihak rumah sakit mengatakan, Gayatri masih di rawat diruang ICU.

"Dia (Gayatri) masih hidup," ujar salah seorang resepsionis Rumah Sakit Abdi Waluyo yang tidak mau disebutkan namanya, Jumat (24/10/2014) dini hari.

Saat Kompas.com ingin mengonfirmasi, pihak rumah sakit terkesan menghalang-halangi. Awalnya, Kompas.com bertanya mengenai kabar meninggalnya Gayatri. Resepsionis menjawab bahwa Gayatri masih hidup. Namun, dia tidak menjelaskan mengenai kondisi terakhir maupun terkait ruangan tempat Gayatri dirawat.

Saat Kompas.com ingin memastikan dengan meminta izin untuk melihat secara langsung kondisi Gayatri, tiba-tiba resepsionis keluar dan sesaat kemudian dia kembali bersama seorang petugas keamanan.

Petugas keamanan tersebut meminta agar wartawan berada di luar dan tidak masuk ke dalam area rumah sakit. "Ngapain masuk? Main nyelonong-nyelonong aja. Di luar aja Mas," ujar petugas yang juga enggan menyebutkan namanya itu.

Saat sudah berada di luar, petugas tersebut mengatakan bahwa pasien tidak bisa diganggu. Kompas.com mencoba mencari informasi melalui petugas keamanan itu. Petugas itu juga mengatakan bahwa saat ini Gayatri masih hidup dan sedang dirawat di ruang ICU. Petugas itu mengatakan bahwa Gayatri saat ini tidak didampingi oleh keluarga.

"Keluarganya sudah pada pulang tadi," ujar petugas tersebut.

Saat ditanya terkait pernyataan orangtua Gayatri yang menyatakan Gayatri meninggal, petugas tersebut tetap bersikukuh mengatakan bahwa Gayatri masih hidup.

"Ya saat ini kondisi Gayatri masih hidup," ucap petugas tersebut.

Suasana di luar Rumah Sakit Abdi Waluyo sendiri tampak sepi. Hanya terlihat sekitar enam petugas keamanan yang berjaga-jaga. Tidak tampak adanya aktivitas berarti. Sementara itu, di luar pagar rumah sakit, beberapa wartawan menunggu untuk mencari konfirmasi dari rumah sakit terkait kabar meninggalnya Gayatri.

Sebelumnya, Gayatri Wailissa (17), remaja asal Ambon yang mendunia karena keahliannya menguasai belasan bahasa asing, Kamis (23/10/2014) sekitar pukul 19.15 WIB, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo d kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Gayatri meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut selama empat hari.

Oleh dokter yang menanganinya, Gayatri didiagnosis menderita pendarahan di otak. Orangtua Gayatri, Dedy Darwis Wailissa, yang dihubungi dari Ambon, Kamis malam, mengatakan, putrinya kesayangannya itu meninggal dunia setelah empat hari dirawat di ruang ICU di rumah sakit tersebut.

"Menurut dokter Agus yang menanganinya, anak saya meninggal karena pembuluh darah otaknya pecah. Sebelum meninggal dunia, anak saya sempat dirawat empat hari," ungkap Dedy. (Baca: Sempat Simpang Siur, Orangtua Gayatri Pastikan Anaknya Meninggal Dunia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com