Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Utang, Pekerja Serabutan Ini Nekat Jadi Perampok

Kompas.com - 24/10/2014, 07:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sambil berjalan berjinjit Tamrin (20) menahan sakit pada lutut kirinya. Kakinya terluka akibat ditembus timah panas polisi.

Belum lama ini, pemuda asal Lampung itu mesti berurusan dengan aparat penegak hukum. Dia ditangkap karena kepergok merampok sepeda motor yang diparkir di pinggir sebuah warung makan di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Saya lagi ngambil motor ketahuan, pas lari ditembak di kaki, jatuh," kata Tamrin, di Mapolsek Kelapa Gading, Kamis (23/10/2014).

Ia mengaku nekat menjadi perampok karena terlilit utang jutaan rupiah. Sekitar September, pemuda itu menerima ajakan temannya untuk menjadi perampok.

"Saya kebelit utang lima juta. Saya minjem sejak Lebaran, enggak bisa bayar," ujar Tamrin.

Berbekal sebuah senjata rakitan, dia beraksi berdua bersama temannya. Tamrin mengaku, senjata itu belum pernah diletuskan selama dia menjadi pelaku kejahatan.

"Cuma buat pegangan, nakut-nakutin saja," ujar Tamrin.

Dia mengaku mengincar sepeda motor yang terparkir di halaman warung dan perumahan. Aksi Tamrin akhirnya dapat terhenti oleh petugas Polsek Kelapa Gading yang tengah melakukan patroli.

"Saat Tamrin sedang membongkar motor pakai kunci letter T, saat mau lari, pemilik motor bergegas dan teriak, saat itu juga petugas kita yang sedang patroli langsung mengejar pelaku," kata Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Komisaris Sutriyono.

Rupanya, saat berlari Tamrin sempat mengacungkan pistol rakitannya kepada petugas. Petugas yang melihat langsung melupuhkannya lebih dahulu.

"Kita lumpuhkan kaki kirinya," ujar Sutriyono.

Dari tertangkapnya Tamrin, petugas melakukan pengembangan kasus dan menangkap sembilan orang lainnya. Sebagian yang tertangkap ternyata bekerja serabutan pula seperti Tamrin di Tanah Abang.

"Sebagian besar anggota sindikat ini bekerja serabutan di Tanah Abang. Kita tangkap di sana," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com