Demikian disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Arie Budhiman, saat mengunjungi kawasan Taman Fatahillah, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (29/10). ”Saya akan mempertemukan Menteri PU dan Menteri BUMN membahas percepatan revitalisasi Kota Tua,” tutur Arief.
Kementerian PU akan memperbaiki dan membangun infrastruktur, seperti saluran air, jalan, trotoar, dan lampu jalan. Sementara Kementerian BUMN yang memiliki mayoritas gedung cagar budaya di Kota Tua akan mempercepat penyelesaian pemugaran gedung-gedung cagar budaya milik mereka.
Arie menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, Kota Tua bisa menjadi salah satu andalan lokasi wisata menyambut Pesta Olahraga Asia pada 2018.
”Pak gubernur berharap, tahun 2016, sebanyak 80 gedung cagar budaya bisa selesai dipugar. Sebagian besar dari ke-80 gedung cagar budaya tersebut milik BUMN. Itu sebabnya pak menteri tadi berniat mempertemukan Menteri PU dan Menteri BUMN untuk mempercepat penyelesaian revitalisasi Kota Tua.
Agustus lalu, PT Pembangunan Kota Tua Jakarta (PKTJ), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, dan Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua menandatangani nota kesepahaman terkait rencana revitalisasi gedung-gedung bersejarah milik PT PPI di Kota Tua. PT PKTJ adalah penanggung jawab revitalisasi Kota Tua, sedangkan PT PPI adalah salah satu BUMN pemilik gedung cagar budaya terbanyak di Kota Tua. Kemajuan kegiatan revitalisasi Kota Tua diharapkan mampu menarik minat investor.
Ketua Jakarta Heritage Robert Tambunan dan Kepala Pelestarian PT KAI Ella Ubaidi yang dihubungi terpisah, merasa pesimistis harapan itu bisa terwujud pada 2018. Menurut mereka, kebijakan gubernur yang menginginkan Kota Tua dikembangkan sebagai kawasan wisata kelas menengah ke atas tidak sesuai dengan kenyataannya di lapangan.
”Kalau target pasarnya kelas menengah ke atas, Kota Tua harus steril dari PKL (pedagang kaki lima), pengamen, dan pengemis,” ujar Ella yang juga memiliki bangunan cagar budaya di Kota Tua.
Menurut dia, kehadiran PKL melemahkan daya tarik calon investor domestik atau asing. Hal senada disampaikan Robert.
Ella mencontohkan, Stasiun Kota yang steril dari PKL, pengamen, dan pengemis. Stasiun Kota merupakan salah satu cagar budaya di Kota Tua. (WIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.