Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Oktober 2014, Tembok Rusun Muara Baru Sudah Retak-retak

Kompas.com - 05/11/2014, 10:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 34 kepala keluarga (KK) sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang mendapatkan kunci unit Rumah Susun Muara Baru, kini mulai berpindah ke rusun tersebut. Warga yang mayoritas bekerja sebagai pekerja serabutan ini pun mengaku senang bisa direlokasi ke rusun.

Meski demikian, warga yang baru pindah sejak Sabtu (1/11/2014) itu mengeluhkan banyaknya bagian dinding unit rusun yang mulai retak. Padahal pembangunan blok itu selesai Oktober lalu.

Pantauan di lapangan, sekilas kondisi unit rusun tampak bagus. Lantainya dilapisi keramik dan dindingnya di cat putih. Namun, saat diperhatikan secara seksama, dinding itu banyak yang retak. Meski retaknya berukuran kecil, namun memiliki panjang yang bervariasi. Ada yang retak sepanjang 15 cm, 20 cm, ada pula retakan sampai 30 cm.

Intan (43), penghuni rusun Muara Baru Blok 11, mengatakan, sempat terkejut begitu mengetahui dinding kamar tidurnya yang retak. Saat itu, dia tengah berbenah barang-barang usai pindahan dari rumahnya yang lama di bantaran Waduk Pluit.

"Bukan saya saja yang retak kamarnya, tetapi kamar yang lainnya juga retak," katanya, Selasa (4/11/2014).

Intan khawatir, retakan di dinding akan merembet ke sisi dinding lainnya dan membahayakan penghuni rusun.

Selama empat hari tinggal di sana, kata Intan, da dan keluarganya merasa nyaman. Segala kebutuhan rumah tangga seperti air dan listrik sudah mengalir di unit itu.

"Saat masih tinggal di rumah lama, mesti beli air bersih pikulan Rp 5.000. Sekarang lebih enak, airnya sudah ada," kata Intan.

Armini (50), penghuni Blok 11 lainnya juga telah retak dan baru menyadari hal tersebut pada Selasa siang. "Pas pindahan kemarin kayanya enggak retak, kok sekarang malah retak," katanya.

Armini berharap agar instansi terkait bisa memperbaiki permukaan dinding yang retak, sebab ia berencana menempati rusun tersebut dalam jangka waktu lama.

"Kalau tidak segera diperbaiki nanti takut merembet ke bagian lain, saya ingin tinggal lama di sini," katanya. (faf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com