Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicopot dari Ketua PPP Jakarta, Lulung Jarang Terlihat di DPRD DKI

Kompas.com - 07/11/2014, 15:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang staf pengamanan dalam di lantai sembilan Gedung DPRD mengaku sudah hampir sepekan tak melihat kedatangan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana.

Lantai sembilan Gedung DPRD DKI merupakan tempat Lulung berkantor bersama dengan tiga Wakil Ketua DPRD DKI lainnya. "Bapak (Lulung) enggak ada sudah dari hari Selasa (4/11/2014)," ujar dia saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jumat (7/11/2014). [Baca: Lulung Dicopot dari Posisi Ketua DPW PPP DKI]

Pantauan Kompas.com, Lulung memang tak tampak di Gedung DPRD DKI dalam beberapa hari terakhir, baik saat rapat pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dengan jajaran Pemerintah Provinsi DKI pada Rabu (5/11/2014) maupun saat pertemuan dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Kamis (6/11/2014).

Lulung dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta. Dalam salinan surat keputusan (SK) per 30 Oktober 2014, pencopotan ditandatangani Ketua Umum PPP versi muktamar Surabaya, Romahurmuziy, dan Sekretaris Jenderal Aunur Rofiq. [Baca: Fraksi PPP DKI Tak Tahu Lulung Dicopot]

Setelah perpecahan yang terjadi di internal PPP, Lulung diketahui tergabung ke dalam kubu PPP versi muktamar Jakarta yang diketuai Djan Faridz. Fraksi PPP di DPRD DKI Jakarta belum mengetahui kabar seputar pemecatan Lulung.

Surat keputusan yang dikeluarkan DPP PPP diakui belum sampai ke kantor Fraksi PPP yang ada di lantai empat Gedung DPRD DKI. "Saya belum lihat barangnya, saya no comment dulu sekarang. Saya belum tahu, hingga saya belum bisa banyak komentar," kata Ketua fraksi PPP DPRD DKI, Maman Firmansyah.

Selain belum melihat salinan SK yang diterbitkan, Maman mengaku juga belum mendapatkan kabar langsung dari Lulung terkait hal tersebut. "Saya juga belum tahu dari beliau (Lulung). Belum ada kabar berita dari beliau. Saya konsen di sini (DPRD DKI)," ujar Maman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com