Antrean di pom bensin pun sontak terjadi. Di antara kendaraan yang mengantre banyak dijumpai angkutan umum, seperti di SPBU 34-12412 Fatmawati, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Biasanya ngisi (BBM) pukul 03.00 WIB, jam segini tidur dulu. Tapi lihat berita (harga) BBM naik, saya langsung ke SPBU saja. Lumayan kan (ngiritnya) kalau ngisi Rp 60.000," kata Syarifudin (52), salah satu sopir angkutan kota jurusan Blok A-Cilandak, Senin malam.
Syarifudin kenaikan harga BBM ini cukup membuatnya sakit kepala. Bila ingin menaikkan harga BBM, menurut dia pemerintah seharusnya melakukannya bertahap.
Sebagai gambaran, Syarifudin setiap hari mengisi BBM sebanyak 16 liter sekali isi. Dengan kenaikan harga yang ada, dia menyebutkan perkalian dan berapa liter yang harus "dikorbankan" bila tak ingin menambah pengeluaran saat pendapatannya belum tentu naik juga.
Syarifudin mengatakan koperasi yang menjadi induk angkutan umumnya belum memberikan informasi soal tarif yang akan dikenakan ke penumpang menyusul kenaikan harga ini. Dia mengaku tidak berani juga bila langsung menaikkan sendiri tarif angkutannya.
Adapun sopir angkutan kota jurusan Lebak Bulus-Pondok Labu, Edi, mengaku pasrah dengan kebijakan pemerintah ini. Namun, menurut dia kenaikan harga Rp 2.000 per liter ini tak murah dan pemerintah sebaiknya berhitung ulang.
"Enggak tahu nih besok gimana. Belum ada tarif baru, mungkin naikin sendiri," ujar Edi, yang dijumpai saat mengantre di SPBU di Fatmawati. Dia juga mengatakan belum mendapat inforamsi soal tarif baru dari juragannya tetapi dia berencana menaikkan tarif Rp 1.000 dari tarif sebelumnya.
"Paling kalau biasanya Rp 3.000 ya jadi Rp 4.000. Gitu aja, kan rugi kalau tidak naikin ongkos," kata Edi. Dia berkeyakinan koperasi tempatnya bernaung akan memberikan tarif baru menyusul kenaikan tarif ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.