Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Unjuk Rasa Ricuh, PKL di Cikini Tutup Lapak

Kompas.com - 18/11/2014, 00:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014) malam menutup lapaknya terkait unjuk rasa yang masih berlangsung di kawasan itu menyusul pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Para pedagang khawatir aksi para pengunjuk rasa akan berimbas ke lapak mereka. Aksi ini dimotori para aktivis dari Himpunan Mahasiswa Islam, dimulai sejak pukul 21.30 WIB. Selain berorasi dan mengibarkan bendera, para pengunjuk rasa juga membakar ban di tengah jalan.

"Takut ricuh, mendingan tutup saja deh," ujar Usman (32), pedagang pecel ayam di jalan itu sembari membereskan kursi-kursi plastiknya. Kekhawatiran Usman makin menjadi-jadi saat para pengunjuk rasa mulai melemparkan bebatuan ke pagar proyek pembangunan di sekitar lokasi unjuk rasa.

Di antara teriakan para pengunjuk rasa terdengar seruan "Bakar pom bensin!". Suara batu beradu dengan seng penutup seng ditingkahi teriakan para pengunjuk rasa membuat situasi di kawasan Cikini terasa mencekam. "Apalagi mereka sambil ngacung-ngacungin bambu begitu. Serem," ujar Usman.

Pantauan Kompas.com, tidak hanya lapak pecel lele Usman saja yang memilih tutup lebih awal. Sejumlah lapak sejenis yang biasanya dibuka di trotoar sepanjang jalan itu juga tutup. Tidak terkecuali restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) dan McDonald's.

Seperti diberitakan sebelumnya, massa aksi dari HMI memblokade Jalan Cikini Raya. Arus lalu lintas dari Jalan Cikini Raya pun dibelokkan ke Jalan Raden Saleh.

Para pengunjuk rasa mempersoalkan kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan berlaku efektif mulai Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. Hingga menjelang tengah malam, sejumlah personel polisi dari satuan Pengendalian Masyarakat Brimob bersiaga di lokasi unjuk rasa, di tengah teriakan orasi dan aksi bakar ban yang masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com