JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas-komunitas yang peduli terhadap pendidikan anak di Indonesia berkumpul pada ajang "kopi darat" terbesar blogger Kompasiana, dalam acara Kompasianival 2014, di Sasana Budoyo dan Sasanan Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (22/11/2014). Komunitas-komunitas tersebut berkumpul dan membuka booth untuk sosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak Indonesia.
Salah satunya adalah Komunitas Bercerita. Komunitas ini merupakan gerakan yang memberi kesempatan anak untuk bercerita mengenai pengalamannya dalam menekuni bakatnya. Pendiri Komunitas Bercerita, Bukik Setiawan, menuturkan, komunitas ini dibentuk karena dia melihat banyaknya orang tua yang jarang melakukan interaksi dengan anaknya.
Hal tersebut, akan berpengaruh terhadap psikologis anak. Sebab, anak akan merasa minder dan cenderung tertutup saat berada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu Budi mendirikan komunitas ini untuk melatih anak agar belajar untuk menceritakan pengalaman kepada orang tuanya.
Ketika anak menceritakan pengalaman dan bakatnya, diharapkan orang tua akan mengerti dan mengakomodir keinginan anak, sehingga anak tersebut sudah bisa menekuni bakatnya sejak usia dini. "Saya harap ini akan menginspirasi keluarga di Indonesia," ucap Bukik.
Ada juga dua komunitas yang peduli pada buku bacaan untuk anak-anak, yakni Komunitas 1001 Buku dan Komunitas Blogger Hijrah Buku. Kedua komunitas tersebut fokus pada pengumpulan buku-buku bacaan, kemudian didistribusikan ke daerah-daerah terpencil yang membutuhkan buku bacaan.
Amel, salah seorang relawan dari Komunitas 1001 Buku mengatakan, saat ini masih banyak daerah-daerah yang memiliki banyak anak-anak, namun kesulitan belajar karena tidak adanya buku bacaan. Sehingga komunitas ini berinisiatif mengumpulkan buku-buku bacaan dari para donatur dan mendistribusikannya ke daerah-daerah tersebut.
Senada dengan Amel, Koordinator Komunitas Blogger Hibah Buku, Anazkia, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan anak-anak pada daerah-daerah yang kesulitan mengakses buku bacaan. "Berharap agar buku-buku tersebut bermanfaat bagi anak-anak," kata Anazkia.
Kemudian, ada juga komunitas yang bernama Komunitas Indonesia Mengajar. Komunitas ini mengirimkan para pengajar-pengajar muda, untuk mengabdi selama setahun, memberikan pendidikan di 17 Kabupaten di Indonesia. "Gerakan sosial pendidikan yang misi utama untuk menggerakkan sebanyak mungkin masyararakat sipil untuk bertanggung jawab meningkatkan pendidikan di Indonesia," ujar Public Engagement Officer Indonesia Mengajar, Tinitis Rinowati.
Tinitis mengatakan, para pengajar muda tersebut nantinya selain mengajarkan kurikuler, pengajar muda juga akan mengajarkan ekstrakulikuler, pengembangan masyarakat dan advokasi pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.