Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga karena Saling Ejek, Lemparan Batu Hingga Molotov "Matikan" Jalan Tambak

Kompas.com - 30/11/2014, 15:16 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan Polisi dari Pasukan Anti Anarkis (Patra) Brimob Polda Metro Jaya, dengan menggunakan sepeda motor bisa membubarkan tawuran antara warga Jalan Tambak dengan warga Pasar Manggarai, Minggu (30/11/2014).

Tawuran terjadi sejak tengah hari di sekitar Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Patra Brimob Polda Metro Jaya memecah kerumunan warga yang terlibat tawuran dan menembakkan gas air mata.

"Kami dari Polsek, Danmus, dan barusan dibantu Brimob Polda Metro Jaya berhasil membubarkan Tawuran," ujar Kepala Polisi Sektor Menteng, AKBP Gunawan, saat di wawancarai Kompas.com, Minggu.

Namun, Gunawan mengaku belum tahu penyebab tawuran tersebut. "Penyebabnya masih kami cari dulu ya," tepis dia, sembari memastikan tak ada korban jiwa dalam tawuran selama tak kurang dari dua jam itu.

Seorang petugas polisi yang ditemui di Kompas.com menyebutkan tawuran pada Minggu siang yang menyebabkan sejumlah ruas jalan di sekitar Manggarai, Jakarta Pusat, ditutup ini hanya dipicu aksi saling ejek.

"Biasa itu anak mudanya saling ejek, enggak tau yang mana yang mulai, jadinya malah tawuran kayak gini," ucap polisi yang menolak disebutkan namanya itu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tawuran berlangsung selama sekitar dua jam. Aksi pelemparan—dari batu, bambu, hingga, bom molotov dan petasan—terjadi dari dua arah.

Sempat terlihat asap putih membubung di salah satu sudut lokasi tawuran. Warga di sekitar lokasi tawuran pun dilanda panik dan berhamburan menjauh.

Sebelum pasukan Patra Brimob Polda Metro Jaya datang, sudah ada puluhan polisi yang mencoba meredam aksi tawuran tersebut dengan menembakkan gas air mata tetapi tak menuai hasil.

Akibat tawuran tersebut, jalan menuju Stasiun Manggarai dari depan Pasaraya Manggarai dan Jalan di depan pertigaan Jalan Proklamasi menuju jalan Tambak sempat ditutup. Namun, seiring bubarnya tawuran, jalan tersebut sudah bisa dilalui kembali, selewat pukul 14.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com