Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Relawan Pengajar yang Gigih Menularkan Budaya Hidup Sehat

Kompas.com - 01/12/2014, 09:51 WIB
advertorial

Penulis

Di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur ada sebuah kelompok relawan pengajar Sahabat Anak. Di tempat ini, ada sekitar 30 anak usia sekolah yang rutin mengikuti bimbingan belajar bersama Sahabat Anak. Salah satu relawan pengajarnya adalah Dira Noveriani Hanifah.

Dira masih berusia sangat muda. Ia lahir di Jakarta 8 November 1997 dari orang tua yang asli kelahiran Jawa.

Siswi kelas XII Lab School Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu selalu meluangkan waktu senggangnya di hari Minggu untuk bertemu anak didiknya di Pasar Rebo. Ia memerlukan waktu sekitar satu jam dari rumahnya di Cimanggis menuju lokasi mengajar.

Dira mendapat tugas mengajar Matematika dan Bahasa Inggris untuk anak-anak usia 7-9 tahun, setiap hari Minggu, mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Kegiatan ini telah rutin ia jalankan sejak sekitar enam bulan lalu. Tanpa honor, tanpa pamrih.

Dira bergabung dengan Sahabat Anak karena terdorong ingin mencari wadah yang tepat untuk menumpahkan hasrat sosialnya. Setelah mendapat informasi, ia pun mendaftar dan resmi menjadi relawan Sahabat Anak mulai April 2014.

Selain mengajar Matematika dan Bahasa Inggris, Dira juga getol mengedukasi anak didiknya tentang pentingnya budaya hidup sehat. Ia tularkan cara hidup sehat dari hal paling sederhana, yakni mencuci tangan dan membersihkan diri sehabis buang air.

"Budaya hidup bersih adalah hal kecil yang memberi dampak sangat besar," kata Dira saat ditanya mengenai makna hidup sehat untuknya, di Jakarta, Senin (17/11/2014).

Setali tiga uang, Dira seperti mendapat keuntungan ganda menjalankan kegiatannya sebagai relawan. Pasalnya, Dira kini dapat memenuhi syarat punya pengalaman menjadi relawan untuk masuk di salah satu universitas di Amerika Serikat.

Ya, setelah lulus dari SMA, Dira ingin melanjutkan studi di negeri Paman Sam tersebut. Bidang studi yang ia ambil adalah psikologi, satu disiplin ilmu yang telah ia sukai sejak di bangku SMP.

Mengenai budaya hidup sehat, Dira anggap itu sebagai hal mutlak. Ia coba tularkan pemahaman itu pada anak didiknya, dengan cara bercerita, atau diselipkan di tengah-tengah pelajaran yang ia sampaikan.

Keinginan Dira untuk terjun dan bertindak nyata mewujudkan budaya hidup bersih mulai berkecamuk di dalam benak sejak kelas X SMA. Momentumnya adalah saat ia ikut study tour bersama sekolahnya ke sebuah desa di Jawa Barat.

Desa yang menjadi lokasi study tour itu diceritakan Dira cukup terpencil dan saat itu sulit mendapatkan sinyal untuk menggunakan telepon seluler. Di desa itu juga, masyarakat setempat masih buang air besar (BAB) di sungai yang airnya juga digunakan untuk mencuci pakaian, mandi, dan memasak.

"Dari situ saya sering complain. Sampai akhirnya saya pikir enggak bisa cuma complain doang. I have to do something. Kalau cuma complain tapi do nothing, ya enggak akan mengubah apa-apa," ujar Dira.

Apa yang dikerjakan Dira untuk menularkan budaya hidup sehat pada anak didiknya tentu tak langsung membuahkan hasil. Hidup bersih adalah budaya, hanya kesabaran dan semangat tanpa lelah yang mampu mewujudkannya. Terlebih, anak-anak yang ia ajari telah berusia di atas tujuh tahun, di mana kebiasaan anak-anak telah terbentuk dan perlu kesabaran khusus untuk mengubah kebiasaan itu ke sisi yang lebih positif.

"Anak-anak sebenarnya tahu hidup bersih, tapi sulit membiasakannya," ungkap Dira.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com