Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjaring Operasi Zebra, Pengemudi Taft Mengaku Anak Jenderal

Kompas.com - 04/12/2014, 08:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam Operasi Zebra yang digelar Satuan Lalu Lintas Polresta Depok di Jalan Margonda Raya, Rabu (3/12/2014), seorang pemuda yang mengendarai Daihatsu Taft menolak diperiksa kelengkapan kendaraannya. Ia mengaku anak dari seorang jenderal, yakni Brigjen TNI AL.

Awalnya, petugas kepolisian tetap bersikeras dan menjelaskan agar pemuda itu tetap menunjukkan kelengkapan surat kendaraannya. Sebab, razia ini berlaku bagi siapa pun tanpa kecuali.

Namun, karena pemuda itu terus menolak dan dapat memicu terjadinya keributan, polisi lalu mengalah dan menyerahkan hal ini ke Garnisun dan TNI yang mendampingi mereka dalam razia.

Kasat Lantas Polresta Depok Sri Suhartatik, yang akrab disapa Tatik, mengatakan, pihaknya menghindari keributan dan pertengkaran yang lebih jauh sehingga menyerahkan pemeriksaan itu ke Garnisun.

Menurut Tatik, peristiwa semacam ini telah diantisipasi pihaknya sehingga setiap razia digelar, mereka didampingi anggota Garnisun.

"Pemuda itu mengaku anak jenderal TNI AL sehingga tidak terima sewaktu kendaraannya kami hentikan untuk diperiksa kelengkapan suratnya," ujar Tatik, Rabu sore.

Menurut Tatik, pihaknya sebenarnya sudah menjelaskan dengan baik-baik kepada pemuda tersebut bahwa siapa pun harus diperiksa kelengkapan surat kendaraannya dalam Operasi Zebra ini. Namun, kata Tatik, pemuda itu justru menolak terus dan bahkan dapat memicu terjadinya keributan yang lebih jauh.

"Kami memutuskan untuk menyerahkan hal ini ke TNI agar ditangani Garnisun. Terlebih lagi, yang bersangkutan sempat menunjukkan surat yang menurutnya bisa membuktikan dia anak petinggi atau jenderal TNI," kata Tatik. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com