Sekali belanja, Farid bisa menghabiskan uang sampai Rp 60 juta. Itu artinya dalam sebulan ia bisa menggelontorkan modal sebesar Rp 1,8 miliar! Pada hari biasa, aktivitas kulakan tetap ia lakukan. Namun, ia hanya sepekan sekali berbelanja dengan modal Rp 40 juta saja.
Farid adalah penjual mainan anak-anak, dompet, jam tangan, perabot rumah tangga dari plastik, serta aksesori yang diminati kaum hawa. Sehari-hari ia membuka tokonya di Pasar Pelita di Jalan A Yani, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Ia datang dengan naik mobil bak untuk membeli barang-barang dagangannya di pusat penjualan mainan anak, tepatnya di Jalan Asemka-Jalan Perniagaan Raya-Perniagaan Timur-Pintu Kecil-Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Barat. Kawasan itulah yang biasa disebut sebagai pusat perdagangan Asemka. Farid hanyalah satu dari sekian banyak pedagang eceran lain yang selalu kulakan di Asemka.
Farid berangkat dari Sukabumi pukul 01.00. ”Sampai sini pukul 06.00. Sambil menunggu toko buka, kami ngopi dan makan camilan bersama para pedagang dari daerah lainnya. Saat toko buka, kami mulai berbelanja hingga pukul 14.00 lalu kembali ke tujuan masing-masing,” kata Farid saat ditemui di sela kegiatannya berbelanja di Jalan Perniagaan Timur, Selasa (9/12/2014).
Siang itu, tampak deretan mobil bak diparkir di pinggir Jalan Perniagaan Timur. Para pedagang sekaligus pemilik mobil bak sedang sibuk berkeliling mendatangi toko demi toko membeli bermacam barang.
Pusat grosir bermacam mainan dan perlengkapan sekolah anak, aksesori perempuan, perlengkapan olahraga, dan perlengkapan pada musim hujan di kawasan Asemka sesungguhnya ada di Jalan Perniagaan Timur dan bukan di Jalan Asemka. Deretan toko di sekitar Jalan Asemka sampai Jalan Pintu Kecil lebih banyak melayani penjualan eceran atau partai dalam jumlah kecil.
Farid mengatakan lebih banyak membeli mainan anak-anak dan aksesori perempuan. Mainan anak-anak yang paling banyak ia beli adalah bermacam sepeda roda tiga termasuk mobil kayuh plastik, bermacam mainan kendaraan bermotor, dan mainan untuk anak-anak perempuan, seperti boneka dan mainan perlengkapan rumah tangga.
”Kalau aksesori perempuan yang paling banyak saya beli adalah ratusan macam jepitan, ikat, dan hias rambut,” katanya.
Khusus untuk sepeda, ia biasanya membeli di Jalan KH Mas Mansyur yang tak jauh dari Jalan Perniagaan Timur.
Pedagang asal Depok, Ny Pramono (56), mengatakan datang ke kawasan Asemka setiap dua pekan sekali.
”Memang habis para siswa terima rapor, kami panen. Dalam sebulan masa panen itu, saya bisa dua minggu sekali datang ke sini,” tuturnya. Setiap datang ia menghabiskan uang belanja Rp 15 juta-Rp 20 juta.
Lebih murah
Semua jenis barang yang dijual di kawasan Asemka dibanderol dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga grosir umumnya di tempat lain. Buktinya, dari berbelanja di sana, para pedagang eceran dari daerah masih bisa menangguk untung bersih 15-20 persen dari modal seperti disampaikan Farid dan para pedagang daerah lainnya.
Di satu toko payung di sudut simpang Jalan Petokangan-Jalan Perniagaan Timur, selusin payung besar berbahan kain dijual dengan harga Rp 300.000 sedang payung berukuran sedang-kecil untuk anak TK-SD dengan bermacam desain dan gambar lucu dibanderol Rp 200.000 selusin.
Bermacam jas hujan, terutama jas hujan untuk anak-anak berwarna cerah bergambar lucu di Toko Cahaya Makmur di Jalan Perniagaan Timur, dijual dengan harga Rp 300.000-Rp 400.000 selusin. Beberapa toko lainnya di Jalan Petokangan menyediakan perahu-perahu karet bermacam ukuran dengan harga mulai dari Rp 200.000 sampai Rp 600.000.
Toko Bhineka yang khusus menjual bermacam boneka menjual boneka setinggi semeter lebih dipatok dengan harga Rp 1.968.000 per setengah lusin. Itu artinya harga setiap boneka Rp 164.000. ”Kalau beli satuan Rp 184.000,” kata seorang penjaga toko.
Sejumlah toko khusus menjual kembang api juga ada di Asemka, tepatnya di antara Jalan Asemka, Perniagaan Barat, Petak Baru dan Pintu Kecil. Acin (70), salah seorang importir kembang api, pernah berjaya di kawasan ini pada awal tahun 2000. Tapi, kini ia menghadapi masa sulit karena banyaknya pesaing.
”Ada Hercules, Vulcan, Komet, Meteor, Sun, Top, dan merek lainnya,” kata Acin yang melabeli produk kembang apinya dengan merek V88.
Persaingan ketat di antara para grosir tentu saja menguntungkan para pedagang eceran, termasuk Anda. Jadi, mau jalan-jalan di akhir pekan sekaligus borong mainan murah buat anak atau sekalian kulakan untuk memulai buka usaha? Ke Asemka saja. (WINDORO ADI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.