Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Pasar Tradisional Bisa Cegah Warga Jakarta Jadi Robot

Kompas.com - 16/12/2014, 15:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, terjaganya proses interaksi sosial antarwarga dapat dilakukan salah satunya dengan mempertahankan eksistensi pasar tradisional.

Oleh karena itu, Djarot mengaku tidak ingin eksistensi pasar tradisional tergerus oleh kedigdayaan pasar-pasar modern.

Atas dasar itulah, Djarot mengatakan bahwa program revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu program yang harus segera dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ia pun menyatakan akan mengupayakan hal tersebut setelah nantinya dilantik menjadi pejabat definitif.

"Di pasar tradisional itu ada sesuatu yang unik. Apa yang unik? Ada interaksi sosial, ada proses dialog, manusia tidak dianggap seperti mesin. Kalau kamu ke mal, ke supermarket, harga sudah fix semua. Tapi, di pasar timbul suasana kebatinan, pasti ada tawar-menawar, ada hubungan itu. Ini yang akan dipertahankan supaya masyarakat di Jakarta tidak seperti robot," kata Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (16/12/2014).  

Djarot menilai, walaupun DKI Jakarta telah memiliki peraturan daerah (perda) yang mengatur seputar pembatasan pasar modern. Namun, pada kenyataannya penerapannya masih minim. Salah satu hal yang ia soroti adalah keharusan membayar sewa kios.

Menurut Djarot, tidak seharusnya peraturan sewa kios di pasar-pasar tradisional menggunakan sistem pembayaran sewa di muka untuk jangka panjang, seperti yang diterapkan dalam sistem sewa kios di pasar modern.

"Pola pembayarannya jangan konsinyasi karena UMKM tidak ada modal. Kalau barang dibayar habis, gimana dia punya modal. Di sinilah peran pemerintah," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com