Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Realistis soal Pendapatan

Kompas.com - 23/12/2014, 15:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta realistis dalam menetapkan target pendapatan daerah. Ketidakcermatan menyusun pendapatan bakal mengacaukan pengalokasian belanja sehingga pembangunan tidak optimal.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra Muhammad Taufik, Senin (22/12), menyebutkan, sejumlah rencana pendapatan yang disusun Pemprov DKI terus berubah, seperti pajak daerah yang dipatok Rp 32 triliun tahun 2015. ”Tahun ini ditargetkan Rp 36 triliun, tetapi realisasinya Rp 32 triliun. Draf rencana sebelumnya ditulis Rp 34 triliun, tetapi draf terakhir yang dikirim 16 Desember turun jadi Rp 32 triliun,” ujarnya.

Pendapatan dari dana perimbangan juga terus berubah dalam jumlah yang signifikan. Pada rencana awal, dana perimbangan ditargetkan Rp 21,3 triliun, tetapi kemudian berubah menjadi Rp 11,4 triliun. Perubahan itu sangat signifikan sehingga publik butuh penjelasan.

Selain sektor pendapatan, beberapa rancangan yang juga disorot Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta adalah pada pos belanja penyertaan modal ke sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD). Selain argumentasi yang kuat, penyertaan modal juga harus dilandasi hasil kajian tentang risiko dan kelayakannya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Andi Baso menambahkan, beberapa target pendapatan, terutama dana perimbangan, tak tercapai antara lain karena sangat tergantung realisasi dari pemerintah pusat. Beberapa target penerimaan meleset karena proyek belum jalan, seperti program jalan berbayar (electronic road pricing).

Menurut Andi, Pemprov DKI telah mengkaji rencana penyertaan modal ke BUMD. Tujuannya menambah modal dan menggerakkan roda usaha lebih cepat.

Pada tahun depan, pemerintah berencana memprioritaskan anggaran untuk beberapa bidang saja, antara lain bidang perumahan rakyat, transportasi, pendidikan, dan kesehatan. Selain fokus pada bidang prioritas, kebijakan itu juga diharapkan melipatgandakan penyerapan dan mengurangi kebocoran anggaran.

RAPBD Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi diminta memprioritaskan program penanggulangan banjir dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Bekasi 2015. Prioritas terhadap masalah banjir ini menjadi salah satu evaluasi DPRD Kota Bekasi sebelum menggelar Rapat Paripurna Pengesahan RAPBD 2015 pada Rabu.

Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata, Senin, mengingatkan, Pemkot Bekasi harus serius dalam merancang program penanggulangan banjir agar target pengurangan lokasi rawan banjir hingga 30 persen dapat tercapai pada 2015. Saat ini, terdapat 44 lokasi rawan banjir di Kota Bekasi.

Sejumlah program penanggulangan banjir yang dimaksud Ariyanto adalah perbaikan saluran air, jalan, dan normalisasi sungai yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Adapun terkait mitigasi bencana, Ariyanto mendesak Pemkot Bekasi segera mengaktifkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi yang baru saja dibentuk.

 Selain soal banjir, Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai juga meminta upaya mengatasi kemacetan dan peningkatan kebersihan kota menjadi perhatian dalam RAPBD. Terkait keterlambatan pengesahan RAPBD 2015, Tumai menegaskan agar hal ini tidak menjadi kambing hitam jika penyerapan anggaran 2015 nantinya rendah seperti pada APBD 2014.

Penyerapan APBD 2014 yang hanya 58,6 persen dari Rp 3,93 triliun, menurut Tumai, lebih disebabkan kinerja Pemkot Bekasi yang lambat dalam mengimplementasikan program. (MKN/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com